kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BMTR akan menerbitkan obligasi Rp 1 triliun


Selasa, 17 Januari 2012 / 08:56 WIB
BMTR akan menerbitkan obligasi Rp 1 triliun
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyaksikan peluncuran rudal Hwasong-12 dalam foto tidak bertanggal yang dirilis KCNA pada 16 September 2017.


Reporter: Harry Febrian, Anna Suci Perwitasari | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT Global Mediacom Tbk (BMTR) berencana menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah senilai Rp 1 triliun. Dalam rencana terkini BMTR, obligasi tersebut akan diterbitkan pada semester pertama tahun 2012 ini.

Direktur Utama BMTR, Hary Tanoesoedibjo, mengatakan, perseroan telah menunjuk PT MNC Securities sebagi penjamin emisi atau underwritter untuk hajatan ini. "Tapi karena nominalnya besar, akan ditunjuk beberapa sekuritas lagi. Idealnya, penerbitan itu ditangani tiga sekuritas" ujar dia.

Tapi manajemen BMTR masih enggan menyebutkan rencana penggunaan dana hasil penerbitan obligasi tersebut. "Sekarang masih dalam pembahasan internal," ujar Investor Relations BMTR, Robert Satrya, dalam pesan singkat ke KONTAN, kemarin (16/1).

Seperti yang pernah diberitakan harian ini, beberapa anak perusahaan BMTR memang berencana melakukan aksi korporasi. Ambil contoh PT Global Land Development Tbk (KPIG) yang berniat membangun, setidaknya, enam gedung perkantoran.

Lima gedung yang akan dibangun itu nantinya akan ditempati oleh grup Media Nusantara Citra (MNC). Pembangunan ini diprediksi akan menghabiskan dana Rp 45 miliar hingga Rp 900 miliar.

Anak perusahaan BMTR yang lain, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), berniat membuka 10 stasiun televisi lokal yang tersebar di Sulawesi, Sumatra dan Jawa.

Pengamat pasar modal, Yanuar Rizky, berpendapat, BMTR percaya diri menerbitkan obligasi dengan nilai sebesar itu merupakan indikasi bahwa perseroan telah memiliki pembeli siaga alias standby buyer. "Tidak tertutup kemungkinan ini juga sebagai usaha mendongkrak harga saham di pasar," ujar dia.

Sementara, Deny Hamzah, Analis Corfina Capital, menilai rencana pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) Indovision adalah aksi yang lebih ditunggu pasar. "Soalnya BMTR punya porsi kepemilikan saham cukup besar," tutur Deny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×