Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) mendapatkan tambahan amunisi untuk menambah kekurangan dana ekspansi di tahun depan. Operator taksi ini mendapatkan pinjaman senilai Rp 750 miliar.
"Akan digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan baru baik untuk penambahan dan peremajaan armada transportasi dan rental," tulis Jusuf Salman, Sekretaris Perusahaan BIRD dalam rilis resmi, beberapa hari lalu. Selain menambah armada, BIRD juga akan membeli tanah dan pembangunan gedung kantor atau pool taksi.
Sejak awal, BIRD berencana meremajakan 500 unit armada taksi setiap tahun. BIRD juga akan menambah armada 18%-20% per tahun. Sejak April 2014, total armada milik BIRD sebanyak 30.298 unit, terdiri dari taksi reguler 23.932 unit, taksi eksekutif 1.252 unit, limosin dan rental mobil 4.524 unit serta charter bus 590 unit.
Hingga saat ini, BIRD tetap memfokuskan penetrasi usaha di wilayah Jadetabek, Surabaya, Bali, Bandung dan Palembang. BIRD memiliki sumber pendanaan lumayan memadai untuk merealisasikan rencana ini.
Pinjaman ini setelah dana hasil initial public offering (IPO) tak memenuhi target awal, yaitu Rp 3,82 triliun hingga Rp 4,94 triliun. Penyebabnya, harga perdana dan jumlah saham yang dilepas lebih rendah dari target. BIRD hanya meraup Rp 2,45 triliun.
Walhasil, rencana penggunaan dana ekspansi berkurang dari semula 50% menjadi 46,96%. Nilainya juga menciut menjadi Rp 1,15 triliun dari Rp 2,47 triliun. Ini lantaran BIRD mengalokasikan membayar utang lebih dulu.
Sejatinya, penambahan utang mengkhawatirkan, sebab rasio utang terhadap ekuitas alias debt to equity ratio (DER) BIRD mencapai 3,16 kali di tahun lalu. Per April 2014, DER BIRD mencapai 2,72 kali. Pada Rabu (24/12), harga BIRD stagnan di Rp 9.475 persaham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News