kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Blue Bird (BIRD) akan perbesar porsi pasar premium di sektor pariwisata domestik


Rabu, 19 Februari 2020 / 14:34 WIB
Blue Bird (BIRD) akan perbesar porsi pasar premium di sektor pariwisata domestik
Bus Big Bird Premium Unit Alpha saat peluncuran di Jakarta, Rabu (19/2).


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) memperbesar porsi pasar premium di sektor pariwisata domestik dengan menambah dua armada Big Bird pada tahun ini.

Direktur PT Blue Bird Tbk Sigit Djokosoetono mengatakan, perusahaan telah masuk ke bisnis bis pariwisata premium sejak 2012. Hal ini sejalan dengan rencana strategis BIRD untuk memperluas pasar dari sebelumnya menengah ke atas dan menengah ke bawah menjadi lebih premium.

Baca Juga: Blue Bird bakal tambah 200 unit taksi listrik pada tahun ini

Untuk layanan Big Bird memiliki total sebanyak 10 armada premium, tepatnya dua unit Big Bird Alpha Premium dan delapan unit Big Bird Bravo Premium. BIRD mencatat memiliki total 500 armada Big Bird dan menargetkan pada akhir tahun dapat menambah hingga 600 unit.

Pasar yang dilirik untuk layanan premium ini memang dikhususkan di Jakarta. "Layanan premium yang baru ini kami khususkan untuk Jakarta karena market premium kami paling besar ada di Jakarta," Ujar Sigit di Jakarta, Rabu (19/2).

Pangsa pasarnya, lanjut dia masih didominasi oleh layanan wisatawan dalam negeri disusul oleh korporasi yang melakukan meeting ataupun outing. Kondisi ini membuat layanan ini berbeda bukan sebagai bus antar kota melainkan untuk perjalanan bisnis maupun pariwisata. 

“Kami banyak dipakai kegiatan perusahaan, industrinya juga fokuskan ke pariwisata lokal,” jelasnya.

Penambahan armada premium ini menurut Sigit, membutuhkan nilai investasi dua kali lebih besar dibandingkan armada biasa. Namun, dia enggan memerinci nilai pastinya.

Sigit menilai, jumlah yang ada masih cukup untuk menjangkau pasar premium. Pasar premium, sebutnya, memang tak terlalu besar tetapi karakteristik pelanggannya memiliki loyalitas yang cukup tinggi dalam melakukan permintaan yang berulang.

Baca Juga: Pemegang saham pengendali jual 4,32% kepemilikan di Blue Bird (BIRD)

Sigit memproyeksikan pada tahun ini industri transportasi menghadapi kondisi yang cukup menantang akibat situasi global yang mengganggu seluruh kegiatan bisnis. BIRD masih harus mengevaluasi dampak tersebut terhadap kinerja perusahaan pada kuartal pertama tahun ini.

Sejauh ini, armada taksi memang masih berkontribusi besar terhadap pendapatan BIRD. Namun, Sigit memprediksikan dengan adanya penambahan tipe layanan lain di luar taksi akan mendorong peningkatan yang lebih banyak dari tahun ke tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×