kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bitcoin terjungkal 28% dalam sebulan terakhir, efek tapering dan kasus Evergrande


Minggu, 12 Desember 2021 / 11:10 WIB
Bitcoin terjungkal 28% dalam sebulan terakhir, efek tapering dan kasus Evergrande
ILUSTRASI. Bitcoin. REUTERS/Edgar Su


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebulan terakhir rupanya bukan jadi periode yang baik bagi Bitcoin. Dalam kurun waktu tersebut, aset kripto dengan kapitalisasi terbesar tersebut terus berada dalam tekanan. 

Merujuk Coinmarketcap, pada 11 November silam, Bitcoin berada di level US$ 68.365 per Btc. Namun, pada hari ini, Minggu (12/12) pukul 10.15 WIB, harga Bitcoin terjungkal di level US$ 49.102 per Btc. Artinya, Bitcoin sudah melemah 28,18% dalam periode tersebut.

Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar Christopher Tahir mengatakan, ada dua faktor utama yang menyebabkan koreksi harga Bitcoin saat ini. 

Pertama adalah potensi percepatan tapering dan kenaikkan suku bunga acuan dari The Fed. Kedua, adanya potensi terseretnya Tether dalam kasus Evergrande, raksasa properti China yang baru saja diumumkan default.

“Tapi, kedua sentimen ini sebenarnya hanyalah noise yang dibuat oleh pasar. Pasalnya, jika dilihat data, akumulasi justru masih dilakukan oleh beberapa pihak whales,” kata Christopher ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (10/12).

Baca Juga: Inflasi AS rekor, harga Bitcoin berayun dari keuntungan ke kerugian

Menurut Christopher, tren koreksi yang terjadi saat ini masih ada potensi berlanjut dan bergerak ke kisaran US$ 42.000 - US$ 45.000. Walau begitu, ia yakin koreksi kali ini tidak akan bertahan lama karena ketika sentimen negatif seperti ini sering dihembuskan ke pasar, lama-kelamaan pasar justru akan makin kebal dengan sentimen sejenis.

Namun, ke depan, Christopher belum melihat akan ada sentimen maupun katalis positif baru yang secara signifikan bisa mengangkat harga Bitcoin. Sentimen positif yang mungkin membuat harga Bitcoin naik masih akan seputar adopsi penggunaan Bitcoin dari investor institusi seperi korporasi besar maupun negara.

“Untuk saat ini, bagi investor jangka panjang, bisa memanfaatkan penurunan sebagai peluang beli di harga yang lebih murah. Sementara bagi investor jangka pendek, pastikan adanya pembentukan base dan tren yang lebih nyata dulu sebelum melakukan transaksi,” imbuhnya.

Berdasarkan hitungannya, saat ini level support Bitcoin berada di level US$ 43.500, sedangkan untuk resistance-nya ada di kisaran US$ 53.500. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×