kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Bitcoin Kokoh di Tengah Ketegangan Global, Ini Penyebabnya


Minggu, 29 Juni 2025 / 15:21 WIB
Bitcoin Kokoh di Tengah Ketegangan Global, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Bitcoin (BTC), koin utama di pasar kripto, menunjukkan ketangguhan di tengah ketidakpastian global dalam dua pekan terakhir


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bitcoin (BTC), koin utama di pasar kripto, menunjukkan ketangguhan di tengah ketidakpastian global dalam dua pekan terakhir. Para investor mulai bersikap lebih tenang seiring menguatnya fundamental aset digital ini.

Pasca serangan pertama Israel ke Iran pada 13 Juni lalu, Bitcoin memasuki zona merah, turun dari level harga US$ 108.000 dan terus merosot sampai ke kisaran US$ 97.000 pasca Amerika Serikat (AS) ikut andil dalam ketegangan kedua negara Timur Tengah ini pada 22 Juni. 

Namun hanya sehari setelahnya, Bitcoin berhasil rebound kembali ke atas US$100.000. Hingga kini selama kedua negara mencanangkan gencatan senjata, Coinmarketcap, Minggu (29/6) pukul 14.45 WIB menunjukkan Bitcoin sudah bertengger kembali di harga US$ 107.372.16. Dalam sepekan, level ini menunjukkan penguatan hingga 4,88%.

Analis Tokocrypto Fyqieh Fachrur menyebut, pergerakan harga Bitcoin yang cenderung kokoh ini didorong oleh perubahan sikap investornya. “Perilaku investor telah banyak berubah. Mereka kini lebih tenang dan tidak mudah panik saat menghadapi ketidakpastian,” papar Fyqieh kepada Kontan, Kamis (26/6). 

Baca Juga: Diam-Diam Bhutan Kuasai Bitcoin! Jadi Negara Ketiga Terbesar Pemegang BTC di Dunia

Ketika AS mengirim serangan kepada area rudal Iran pada 22 Juni lalu dan menjatuhkan nilai aset-aset berisiko macam kripto, Fyqieh bilang investor justru memanfaatkan momentum koreksi itu sebagai peluang akumulasi alih-alih aksi jual panik.

Itu terlihat pula pada aksi BlackRock memindahkan 9,928 aset Ethereum (ETH) senilai US$ 24,15 juta pada 23 Juni ke Coinbase Prime, lalu menarik lebih dari 11.000 aset ETH senilai US$ 27,2 juta dari Coinbase Prime hanya sehari setelahnya, seperti dikutip dari Cointelegraph, Rabu (25/6). Dari aksi ini, terlihat institusi bahkan melancarkan aksi ambil untung memanfaatkan momentum.

Pada dasarnya, Fyqieh menilai kepercayaan investor menguat seiring kokohnya fundamental aset kripto. “Aset kripto kini lebih menjanjikan. Terbentuk narasi kuat bahwa kripto adalah aset jangka panjang yang sah dan berpotensi tinggi.” ujar Fyqieh. 

Selain soal adopsi institusi yang meningkat, yang terlihat dari masifnya pengajuan ETF kripto baru di AS, Fyqieh bilang kolaborasi antara proyek kripto dan perusahaan besar yang makin intensif membuat aset ini kian sip di mata investor.

Terbaru, Mastercard menggandeng Chainlink, jaringan oracle terdesentralisasi yang menghubungkan data off-chain ke dalam smart contract di blockchain, untuk mendukung pembayaran kripto on-chain. 

Baca Juga: Bitcoin Pulih, Ini Target Baru dan Prediksi Harga BTC 1 Juli 2025

Outlook Kripto

Secara keseluruhan, Fyqieh menilai pasar global kini sedang bergerak dalam lanskap yang kompleks dengan suku bunga tinggi meski stabil, inflasi yang belum sepenuhnya terkendali, dan dolar AS yang kian melemah. 

Namun, Bitcoin berhasil bertahan di atas level psikologis US$ 100.000. Secara teknikal, Fyqieh bilang kondisi pasar menunjukkan kecenderungan konsolidasi yang sehat dengan volume perdagangan yang menurutnya relatif rendah dan selektif. 

Ia menilai kondisi ini mirip dengan yang terjadi pada 2000-an awal ketika dolar AS melemah dan aliran modal beralih ke emerging market. “Saat ini kripto memainkan peran serupa sebagai ‘emerging market’ baru yang menyerap aliran modal global,” katanya.

Dalam waktu dekat, ia memprediksi Bitcoin dapat bergerak dalam rentang US$ 100.000–US$ 115.000 dengan bias positif selama dukungan makro dan sentimen pasar tetap kondusif. 

Selanjutnya: Gagal Bayar Tak Kunjung Usai, Pengamat: Perlu Pembenahan di Industri Fintech Lending

Menarik Dibaca: Promo Mako Festival 30 Juni-4 Juli, Borong Roti Favorit Mulai Rp 9.000-an Saja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×