kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis tol mulus, saham Astra direkomendasikan buy


Rabu, 13 September 2017 / 07:54 WIB
Bisnis tol mulus, saham Astra direkomendasikan buy


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Meski sudah memiliki ruas tol yang cukup panjang, PT Astra International Tbk (ASII) masih belum puas. Melalui Astratel, perusahaan konglomerasi ini menargetkan bisa memiliki 500 km ruas tol hingga tahun 2020 mendatang.

Saat ini, ASII yang kini masuk ke bisnis pengelolaan tol sudah memiliki ruas tol sepanjang 353 km yang terbentang sepanjang pulau Jawa. Ruas tol tersebut ada yang diperoleh dari kepemilikan saham langsung maupun tidak langsung.

Ada enam ruas jalan tol yang dimiliki ASII lewat anak usahanya yang bergerak di bidang infrastruktur, PT Astratel Nusantara. Keenam jalan tol tersebut diantaranya ialah ruas tol Tangerang-Merak sepanjang 72,45 km, tol Jombang-Mojokerto sepanjang 40.5 km, tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km. ASII juga punya kepemilikan di ruas tol Semarang-Solo sepanjang 72,6 km, tol Serpong-Balaraja 39,8 km, serta tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116 km.

Sayangnya, untuk bisa mencapai target 500 km tol ini perusahaan belum bisa menyebutkan apakah target ini akan dipenuhi lewat pembangunan jalan tol baru atau akuisisi. "ASII akan terus melihat peluang untuk menambah aset jalan tol baik melalui penambahan panjang jalan tol dengan akuisisi maupun peningkatan saham di konsesi yang sudah ada," papar Tira Ardianti, Investor Relations ASII kepada KONTAN, Selasa (12/9).

Adapun target ini dipandang analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya memiliki dampak yang positif ke kinerja ASII. "Tambahan pendapatan dari sektor infrastruktur dan logistik, termasuk jalan tol, akan membantu ASII untuk meningkatkan diversifikasi pendapatan," ujar Andrey.

Meski begitu, dampak positif ini belum bisa terlihat dalam waktu dekat. Menurut Andrey, pendapatan jalan tol di tahun-tahun awal masa operasi biasanya cenderung negatif. Hal ini disebabkan oleh tingginya beban tetap di masa awal pengoperasian jalan tol tersebut.

"Tetapi setelah traffic di jalan tol mulai ramai, pendapatannya akan berubah positif," ungkap Andrey. Oleh karena itu, ia pun merekomendasikan buy untuk saham ASII dengan target harga sebesar Rp 9.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×