kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ASII targetkan tol Serpong-Balaraja rampung 2018


Rabu, 13 September 2017 / 07:07 WIB
ASII targetkan tol Serpong-Balaraja rampung 2018


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Masuknya PT Astra International Tbk (ASII) ke bisnis jalan tol membuat prospek saham ini semakin cerah. Baru-baru ini, anak usaha ASII yang bergerak di bidang infrastruktur, PT Astratel Nusantara, meresmikan pengoperasian secara penuh jalan tol Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 km.

Tol terbaru ini masuk ke dalam aset tol ASII yang kini telah memiliki 353 km tol yang tersebar di Pulau Jawa. Selain tol Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 km, ASII juga punya kepemilikan saham di beberapa ruas tol lain.

Di antaranya adalah ruas tol Tangerang-Merak sepanjang 74,25 km, tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km, dan tol Semarang-Solo dengan panjang 72,6 km. ASII juga punya kepemilikan saham sebesar 45% di tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116 km serta di ruas tol Serpong-Balaraja sepanjang 39,8 km.

Namun belum semua ruas tol tersebut beroperasi. Menurut Direktur PT Astratel Nusantara Wiwiek D Santoso, ruas jalan tol Serpong-Balaraja saat ini sedang dalam proses pembangunan. "Saat ini sedang dalam proses pembebasan lahan. Rencananya seksi 1A bisa selesai di tahun 2018," ujar Wiwiek, Selasa (12/9).

Direktur Utama PT Trans Bumi Serbaraja Kris Adi Sudiyono selaku operator tol Serpong-Balaraja menambahkan, total investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan ruas tol ini mencapai Rp 6,03 triliun untuk tol sepanjang 30 km. Namun, angka ini kemungkinan masih bisa berubah lantaran ketetapan baru pemerintah untuk menambah panjang ruas tol.

"Pemerintah sudah menetapkan panjang jalan tol ini bertambah menjadi sekitar 40 km untuk mengakomodasikan pengembangan kota baru Maja. Sehingga ada kemungkinan angka investasi untuk ruas tol ini bisa bertambah," ujar Kris.

Sebanyak 30% dari kebutuhan dana tersebut akan dipenuhi dari ekuitas pemegang saham, sedangkan 70% sisanya diperoleh dari pinjaman sindikasi perbankan. Kris pun mengaku pihaknya telah menandatangani kredit sindikasi dengan Bank Mandiri, Bank BNI, PT SMI, dan Bank Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×