Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
Hal serupa juga terjadi pada lini bisnis jasa ABMM lainnya, yaitu site service division dan reprabrikasi yang juga mencatatkan kinerja positif. Permintaan terhadap bisnis tersebut tidak terpengaruh oleh kondisi pergerakan harga batubara.
ABMM sendiri menjalankan bisnis site service division dan reprabrikasi lewat anak usahanya yaitu PT Sanggar Sarana Baja.
Baca Juga: Usai RUPSLB, Inti Bangun Sejahtera enggan bicara soal bisnis
Adrian bilang, lini bisnis jasa tetap bisa menopang kinerja ABMM secara keseluruhan, meski secara porsi pendapatan masih di kategori mini. Potensi pertumbuhan lini bisnis tersebut tentu masih ada.
Syaratnya tentu saja harus ada perbaikan dari lini bisnis utama ABMM, yakni kontraktor tambang dan tambang batubara yang dijalankan oleh entitas anak usaha, PT Cipta Kridatama.
Adrian menyampaikan, pendapatan lini bisnis tersebut mengalami penurunan lantaran ABMM mengakhiri kontrak kerja sama dengan salah satu pemilik tambang pada akhir tahun lalu. Sayangnya, ia enggan menyebut nama perusahaan pemilik tambang tersebut.
Lantas, kinerja lini bisnis kontraktor tambang diharapkan akan segera pulih seiring langkah ABMM yang telah mendapat sejumlah kontrak baru. “Rencananya, sebelum akhir tahun kami akan memulai pengerjaan penambangan batubara sesuai kontrak yang disepakati,” papar dia.
Baca Juga: Bakal delisting, ini rekomendasi analis bagi pemegang saham Sigmagold (TMPI)
Adrian tidak merinci perihal kontrak baru tersebut. Namun, ia yakin, hal itu akan membuat bisnis kontraktor dan penambangan batubara ABMM kembali berkinerja positif. Dengan begitu, kinerja lini bisnis ABMM lainnya, seperti jasa logistik dan sewa kapal hingga site service division dan reprabrikasi seharusnya juga bisa tumbuh.
“Masing-masing anak usaha kami saling support, sehingga kinerja ke depan diharapkan bisa positif secara keseluruhan,” papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News