kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis poultry penuh gejolak, simak rekomendasi saham sektor ini


Selasa, 03 Agustus 2021 / 16:11 WIB
Bisnis poultry penuh gejolak, simak rekomendasi saham sektor ini
ILUSTRASI. Kenaikan harga jagung berpotensi menekan margin emiten poultry.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan ayam masih akan lemah karena pandemi berkepanjangan. Permintaan yang melemah ini berpeluang menekan kinerja emiten poultry.

Di sisi lain, pemerintah mendukung program culling atau pemusnahan masal untuk mendukung harga day old chicken (DOC) dan broiler. Analis Samuel Sekuritas Nashrullah Putra menilai program culling ini menjadi sentimen positif karena kebijakan ini dapat menstabilkan harga broiler dan DOC.

Sedangkan Analis Mirae Sekuritas Emma A. Fauni menilai bahwa intervensi agresif tersebut adalah upaya pemerintah dalam mengantisipasi turunnya permintaan di tengah pengetatan PPKM.

Selain karena permintaan yang lemah, kenaikan harga jagung sebagai pakan juga berpotensi menekan kinerja emiten poultry. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, harga jagung di bulan Juni 2021 mencapai Rp 5.700 per kilogram. Harga ini naik 43,9% dibandingkan Juni 2020.

“Tapi karena harga broiler dan DOC-nya juga naik, nanti profit dari segmen lain akan meng-cover margin pakan ternak yang tertekan,” kata Nashrullah kepada Kontan.co.id, Jumat (25/7).

Baca Juga: BRI Danareksa jadikan saham JPFA dan MAIN sebagai top pick di sektor poultry

Nashrullah menilai bahwa kinerja sektor ini akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020. Dia memperkirakan kinerja kuartal kedua akan lebih baik ketimbang kuartal pertama karena harga broiler dan DOC yang lebih tinggi. Selain itu, Lebaran di kuartal kedua juga mengangkat demand.

Akan tetapi, adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akan membuat kinerja di semester kedua 2021 lebih rendah daripada enam bulan pertama 2021. Tapi, kinerja sektor poultry hingga tutup tahun akan lebih lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.

Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas proyeksikan Japfa (JPFA) akan catat kinerja solid di kuartal II

Adanya PPKM menurutnya akan mempengaruhi konsumsi daging ayam nasional yang didistribusikan ke hotel, restoran, dan catering. Nashrullah mengatakan, kontribusi dari sektor tersebut mencapai sebanyak 40%. Sehingga emiten poultry tetap akan tertekan apabila PPKM masih akan berlangsung seperti sekarang.

Emma pun menilai PPKM akan menurunkan permintaan komoditas unggas pada bulan Juli. “Namun, dengan langkah-langkah intervensi agresif pemerintah baru-baru ini, kami memperkirakan volatilitas harga akan tetap terkendali. Kami juga berharap untuk melihat culling bulanan lebih lanjut di bulan-bulan berikutnya,” kata Emma.

Nashrullah merekomendasikan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) sebagai top pick di sektor ini. Dia melihat, JPFA mempunyai kontribusi commercial farm terbesar. Sehingga kenaikan harga broiler akan menguntungkan JPFA. “Soalnya kalau yang lain lebih banyaknya di pakan ternaknya,” kata dia.

Baca Juga: PPKM Darurat Menekan Saham Poultry

Emma juga merekomendasikan JPFA dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) sebagai top picks di sektor ini. JPFA dengan ekspansinya akan menerima manfaat utama dari pemulihan sektor. Sedangkan MAIN akan menjanjikan untuk sektor ini. “Mengingat volatilitas pendapatannya yang lebih tinggi untuk memungkinkan kenaikan yang lebih kuat dari sini,” kata Emma.

Nashrullah merekomendasikan beli JPFA dengan target harga Rp 1.955 per saham. Emma merekomendasikan beli JPFA dengan target harga Rp 3.500 per saham dan MAIN dengan target harga Rp 1.350 per saham.

Baca Juga: Upaya pemerintah stabilkan harga ayam broiler di tingkat peternak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×