Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Adanya PPKM menurutnya akan mempengaruhi konsumsi daging ayam nasional yang didistribusikan ke hotel, restoran, dan catering. Nashrullah mengatakan, kontribusi dari sektor tersebut mencapai sebanyak 40%. Sehingga emiten poultry tetap akan tertekan apabila PPKM masih akan berlangsung seperti sekarang.
Emma pun menilai PPKM akan menurunkan permintaan komoditas unggas pada bulan Juli. “Namun, dengan langkah-langkah intervensi agresif pemerintah baru-baru ini, kami memperkirakan volatilitas harga akan tetap terkendali. Kami juga berharap untuk melihat culling bulanan lebih lanjut di bulan-bulan berikutnya,” kata Emma.
Nashrullah merekomendasikan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) sebagai top pick di sektor ini. Dia melihat, JPFA mempunyai kontribusi commercial farm terbesar. Sehingga kenaikan harga broiler akan menguntungkan JPFA. “Soalnya kalau yang lain lebih banyaknya di pakan ternaknya,” kata dia.
Baca Juga: PPKM Darurat Menekan Saham Poultry
Emma juga merekomendasikan JPFA dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) sebagai top picks di sektor ini. JPFA dengan ekspansinya akan menerima manfaat utama dari pemulihan sektor. Sedangkan MAIN akan menjanjikan untuk sektor ini. “Mengingat volatilitas pendapatannya yang lebih tinggi untuk memungkinkan kenaikan yang lebih kuat dari sini,” kata Emma.
Nashrullah merekomendasikan beli JPFA dengan target harga Rp 1.955 per saham. Emma merekomendasikan beli JPFA dengan target harga Rp 3.500 per saham dan MAIN dengan target harga Rp 1.350 per saham.
Baca Juga: Upaya pemerintah stabilkan harga ayam broiler di tingkat peternak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News