Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) diproyeksikan akan membukukan kinerja yang solid pada kuartal II-2021. Kinerja JPFA bahkan disebut akan mengungguli ekspektasi konsensus yang dinilai proyeksinya cenderung terlalu konservatif.
Analis Mirae Asset Sekuritas Emma Fauni dalam risetnya pada 28 Juli memperkirakan JPFA akan membukukan laba bersih sekitar Rp 700 miliar - Rp 800 miliar pada kuartal II-2021. Perolehan tersebut terhitung datar, bahkan cenderung sedikit lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya. Namun, jika secara year-on-year, perolehan tersebut jauh lebih baik mengingat JPFA justru mencatat rugi bersih.
“Hal ini lantaran harga rata-rata DOC yang datar di pasar yang membuat average selling price (ASP) DOC juga menjadi datar cenderung lebih rendah. Sementara, harga rata-rata broiler di pasar yang lebih tinggi di pasar akan membuat ASP broiler jauh lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya,” tulis Emma dalam risetnya.
Lebih lanjut, Emma menyebut kinerja JPFA akan mengungguli ekspektasi pasar. Saat ini, perolehan laba JPFA pada kuartal I-2021 sudah memenuhi 43% dari proyeksi konsensus untuk laba tahun ini. Dengan potensi perolehan laba sebesar Rp 700 miliar - Rp 800 miliar, maka hingga semester I-2021 perolehan laba JPFA akan memenuhi 80% ekspektasi dari konsensus pada tahun ini.
Baca Juga: Simak saham-saham penghuni IDX80 periode Agustus 2021-Januari 2022
Pada kuartal II-2021, ia memperkirakan segmen DOC akan mempertahankan marjin operasi pada tingkat 30% mengingat harga rata-rata DOC yang cenderung flat. Sementara segmen peternakan komersial akan menjadi pendorong utama pendapatan untuk tetap kuat, berkat harga rata-rata broiler yang lebih tinggi di pasar. Perlu diketahui bahwa JPFA memiliki kontribusi pendapatan yang cukup besar dari penjualan ayam pedaging.
“Memasuki kuartal III-2021, harga komoditas poultry akan mengalami penurunan seiring permintaan yang turun. Hal ini dikarenakan pada periode tersebut, secara musiman permintaan memang lebih rendah, serta adanya pengetatan pembatasan sosial. Namun, tren ini akan membaik pada kuartal IV-2021,” imbuh Emma.
Dus, Emma tidak mengubah proyeksi kinerja JPFA pada tahun ini, yakni membukukan pendapatan Rp 47,81 triliun dengan laba bersih Rp 5,55 triliun.
Menurutnya, saat ini harga JPFA yang diperdagangkan di P/E 6,4x pada proyeksi 2021 secara valuasi sangatlah murah mengingat outlook pertumbuhan laba yang bisa tercapai. Dengan demikian, ia merekomendasikan untuk tetap beli saham JPFA dengan target harga Rp 3.500 per saham yang didapat dari kelipatan target P/E sebanyak 13,5x.
Selanjutnya: Evaluasi mayor, saham CTRA dan BTPS terdepak dari Indeks LQ45
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News