Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) kembali diversifikasi usaha. Pada 12 September, ICBP bekerjasama dengan Asahi Group sukses mengakuisisi PT Pepsi-Cola Indobeverages (PCIB) seharga US$ 30 juta.
Pada 23 September, ICBP kembali mendirikan anak usaha lain yaitu PT Indofood Mitra Bahari Makmur (IMBM) dan PT Indofood Tsukishima Sukses Makmur (ITSM). IMBM bergerak di bidang perikanan serta industri pengolahan makanan hasil perikanan. Sedangkan ITSM bergerak di produksi dan pemasaran margarine dan produk turunan lainnya.
Kepala Riset BNI Securities, Norico Gaman dalam risetnya (17/9) menilai, positif akusisi PCIB tersebut. "Kami menilai langkah akuisisi yang dilakukan ICBP dapat meningkatkan nilai perusahaan (value creation) ke depan sehingga mampu meningkatkan harga saham perusahaan," tulis dia.
Norico menganggap, kerjasama dengan grup Asahi juga akan semakin memperluas penetrasi pasar Pepsi Cola. Sementara itu, analis Sucorinvest Central Gani, Isfhan Helmy melihat, akuisisi PCIB tidak akan berdampak besar bagi kinerja ICBP. "Dampak akuisisi tersebut tak akan menaikkan lebih dari 10% laba bersih," ujar dia.
Isfhan menghitung, pendapatan PCIB di 2012 Rp 700 miliar sangat kecil dibanding pendapatan ICBP di semester I-2013 sebesar Rp 12,5 triliun. "Ini hanyalah penambahan lini usaha," tambah dia.
Isfhan pun melihat, hal yang sama dengan pendirian anak usaha baru yaitu IMBM dan ITSM. ICBP memulai bisnis IMBM dari tahap kecil terlihat dari modal disetor hanya Rp 5 miliar. Perusahaan ini dalam satu-dua tahun akan merintis usaha dan baru di tahun ke lima bisa nampak kinerjanya.
Menurut Isfhan, produk baru yang akan diusung IMBM akan mudah diterima konsumen. Apalagi dengan nama besar Indofood. Begitu juga ITSM, yang menurut dia, hanya akan sebagai distributor atau bisa jadi sekaligus produsen. Produksi ITSM akan berbeda dengan perusahaan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), sebagai perusahaan terafiliasi. ITSM akan lebih menyasar pangsa pasar SIMP premium.
Bisnis susu
Kalau menurut Isfhan, bisnis susu alias dairy akan menopang kinerja ICBP ke depan. Pasalnya, ICBP baru akan menaikkan kapasitas 30%-40% di tahun ini. Volume penjualan segmen dairy tumbuh 20% di tahun ini dengan asumsi tingkat utilisasi 75%.
Isfhan memperkirakan, volume produksi dairy bisa tumbuh 20% di 2014. Kondisi ini, bisa menopang pertumbuhan pendapatan ICBP. Sebab, penambahan kapasitas segmen mi hanya 12%-13%. Karena itu, Isfhan masih yakin, pendapatan ICBP bisa naik 13,5% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 24,5 triliun. Sementara, laba bersih ICBP akan tumbuh 13,85% menjadi Rp 2,48 triliun di tahun ini.
Norico memperkirakan, pendapatan ICBP tahun ini bisa naik 15% yoy menjadi Rp 24,8 triliun. Sedangkan laba bersih tumbuh 20% yoy menjadi Rp 2,62 triliun.
Karena itu, dia merekomendasikan, buy dengan target Rp 15.000. Sedangkan Isfhan menyarankan, buy di Rp 11.500. Analis RHB OSK Securities, Andrey Wijaya merekomendasi, neutral di Rp 8.750.Kemarin (24/9), harga ICBP turun 1,87% di Rp 10.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News