Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Dari segmen bisnis nikel, Rizkia mengamati, manajemen ANTM memprioritaskan penjualan bijih nikel di tengah pelemahan harga. Pada bulan Januari ini, bijih nikel Indonesia meskipun memiliki kandungan nikel yang lebih tinggi, harganya lebih rendah daripada bijih Filipina.
Namun dengan berita bahwa pemerintah Filipina berencana untuk melarang ekspor bijih, pasokan untuk kilang Indonesia dapat semakin ketat, terutama jika Indonesia memangkas kuota RKAB penambang. Hal ini dapat mendorong harga bijih lebih tinggi, yang menguntungkan ANTM, yang telah mengamankan 17 juta ton RKAB tahun 2025.
Adapun penjualan Feronikel (FeNi) ANTM mencapai 19.452 ton pada tahun 2024, lebih rendah -3,4% yoy, dengan produksi sebesar 20.103 ton yang turun -6,4% yoy. Saat ini, harga jual FeNi ANTM berada pada US$13.500 per ton, sedikit di atas biaya tunai US$12.000 per ton.
Baca Juga: Permintaan Melonjak, Ini Strategi Antam Jaga Ketersediaan Pasokan Logam Mulia Emas
Pada tahun 2025, ANTM berencana untuk mempertahankan produksi FeNi pada 20.000 ton, mengingat kondisi harga nikel yang kurang menguntungkan. Dengan permintaan domestik yang kuat dan bijih nikel bermutu tinggi, ANTM akan fokus pada penjualan bijih eksternal.
Target produksi nikel ANTM untuk tahun 2025 adalah 15 juta ton, dengan 13 juta ton dialokasikan untuk penjualan eksternal dan 2 juta ton untuk produksi FeNi.
Secara keseluruhan, Rizkia berujar, prospek ANTM akan didukung harga emas tinggi yang berkelanjutan, ditambah dengan peningkatan margin dari kemitraan dengan Freeport akan melanjutkan kinerja penjualan emas pada tahun 2025.
Pada tahun 2025, ANTM berencana untuk memiliki belanja modal sebesar Rp 7 triliun, terutama untuk pengembangan rantai pasokan baterai EV dengan CATL dan pengembangan kilang SGAR yang sedang berlangsung yang diharapkan beroperasi secara komersial pada semester I-2025.
Baca Juga: Stok Emas Antam Kosong, Aneka Tambang (ANTM) Optimalkan Kapasitas Produksi
Rizkia menyematkan rekomendasi Buy untuk ANTM dengan target harga sebesar Rp 1.900 per saham. Di perdagangan Kamis (6/3), ANTM ditutup pada posisi Rp 1.625 per saham.
Selanjutnya: Banjir Jabodetabek, Begini Dampaknya ke Klaim Asuransi Properti
Menarik Dibaca: Ini Fitur di Aplikasi Muslim Pro yang Bisa Menunjang Kegiatan Ibadah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News