Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih sulit menembus level 7.000. Jumat (24/2), IHSG ditutup menguat 0,25% ke level 6.856,576.
Head of Business Development FAC Sekuritas Indonesia Kenji Putera Tjahaja menilai, level psikologis IHSG di level 7.000 masih sulit ditembus. Salah satu sentimen pemberat indeks masih datang dari kekhawatiran pasar terhadap inflasi dan perekonomian global terkait pengetatan kebijakan moneter di negara masing-masing, khususnya kebjiakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), yakni The Fed.
“Market masih cenderung wait and see sampai kondisi perekonomian global serta regional cenderung dovish,” kata Kenji kepada Kontan.co.id, Jumat (24/2).
Proyeksi Kenji, IHSG di akhir kuartal pertama 2023 ini masih optimistis berada di level 7.081, apabila berhasil menembus level psikologisnya di 7.000.
Ada sejumlah katalis positif yang menjadi amunisi bagi IHSG, salah satunya datang dari laporan kinerja keuangan emiten yang diprediksi cukup baik. Khususnya untuk komoditas energi dan mineral serta emiten perbankan.
Ada sejumlah saham yang bisa dicermati investor saat ini. Menurut Kenji, investor bisa mencermati saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan target harga Rp 3.260. Level support ADRO berada di Rp 2.870, resistance di Ro 3.040 dan dengan entry level di Rp 2.900- Rp 2.920.
Senada, Analis Phintraco Sekuritas Rio Febrian menilai, rilis realisasi laporan keuangan emiten menjadi sentimen utama yang mendukung pergerakan IHSG untuk kuartal pertama 2023.
Kata Rio, mayoritas emiten di bursa diperkirakan akan merilis laporan keuangan tahun 2022 pada bulan Maret 2023. “Pasar berekspektasi positif akan perilisan tersebut, menyusul respon positif dari sejumlah emiten yang sudah merilis laporan keuangan 2022,” kata Rio.
Baca Juga: Kinerja Emiten LQ45 Ciamik, Saham Bluechip Pilihan Berikut Layak Dilirik
Sentimen lainnya berasal dari ekspektasi pembagian dividen, menyusul respon positif dari perilisan kinerja laporan keuangan 2022. Hal ini berpotensi mendorong IHSG sebagai dampak positif kenaikan harga saham pasca rilis laporan keuangan.
Dari eksternal, sentiment datang dari perubahan arah kebijakan dari The Fed terkait suku bunga acuan. Petunjuk tersebut dapat diperoleh dari pernyataan Kepala The Fed dan Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) akan memberikan pentujuk terkait puncak suku bunga acuan saat ini.
Secara teknikal, Rio memproyeksi IHSG berpotensi menembus level 7.000 ke kisaran 7.050 pada akhir kuartal pertama 2023, apabila breakout resistance terdekat saat ini di level 6.950.
Menurut Rio, ada sejumlah saham yang secara teknikal menarik untuk dicermati. Berikut adalah rekomendasinya
1. Trading buy PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Stochastic RSI Saham BBCA cenderung bergerak naik dari oversold area, didukung penyempitan negative slope MACD. Hal ini membuka peluang potensi rebound lanjutan ke kisaran Rp 8.925.
Target 2 : Rp 9.225
Target 1 : Rp 8.925
Entry level : Rp 8.700
Stoploss : Rp 8.450
2. Trading buy PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Saham BMRI terbentuk goldencross pada oversold area di Stochastc RSI, sejalan dengan penyempitan slope MACD. Hal ini mengindikasikan potensi bullish.
Target 2 : Rp 10.800
Target 1 : Rp 10.350
Entry level : Rp 10.000
Stoploss : Rp 9.725
3. Trading buy PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS).
Stochastic RSI cenderung bergerak naik dari oversold area dan terbantuk positive slope MACD. Hal ini membuka peluang rebound lanjutan ke kisaran Rp 2.500.
Target 2 : Rp 2.580
Target 1 : Rp 2.500
Entry level : Rp 2.400
Stoploss : Rp 2.300
Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan untuk Senin (27/2)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News