Reporter: Anna Suci Perwitasari, KONTAN | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Manajemen PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) mengalokasikan dana US$ 100 juta atau Rp 900 miliar untuk mengakuisisi tambang batubara dan ladang minyak baru pada tahun ini.
BIPI juga menyisihkan dana US$ 13 juta untuk anak usahanya di sektor migas, yaitu Benakat Barat Petroleum.
Sumber pendanaan akuisisi berasal dari komitmen pinjaman dari sebuah bank asing kepada BIPI. "Kami dapat pinjaman US$ 50 juta hingga US$ 100 juta," kata Direktur BIPI Firlie Ganinduto kepada KONTAN, Jumat (18/2) lalu.
BIPI selama ini sudah memiliki dua tambang batubara di Kalimantan Timur. Tapi kualitas batubara di lapangan tersebut tak sesuai ekspektasi. "Kami masih mengkaji kemungkinan untuk melepas tambang tersebut," ujar Firlie. Dua tambang batubara ini ditaksir memiliki cadangan hingga 44 juta ton.
Perseroan memang sedang gencar menjalankan restrukturisasi sejumlah aset yang kurang berkontribusi terhadap total pendapatan konsolidasi perusahaan. Manajemen BIPI tengah mengincar tambang baru yang sudah berproduksi. BIPI mengharapkan tambang ini bisa segera berkontribusi ke pendapatan perusahaan.
Firlie melihat tambang batubara yang berada di Pulau Kalimantan masih memiliki prospek cerah. "Sudah ada beberapa tambang yang kami lirik," ungkap dia.
Sebagian besar pendapatan BIPI selama ini ditopang sektor minyak dan gas (migas). Tapi produksi minyak BIPI pada tahun lalu meleset dari target, bahkan jauh di bawah target yang ditetapkan. Namun Firlie masih enggan membeberkan jumlah produksi minyak sepanjang tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News