kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BIPI restrukturisasi utang US$ 400 juta


Kamis, 22 September 2016 / 21:06 WIB
BIPI restrukturisasi utang US$ 400 juta


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Benakat Integra Tbk (BIPI) tengah mengejar proses restrukturisasi utang senilai US$ 400 juta. Perseroan berencana memperpanjang masa jatuh tempo utang dan menurunkan beban bunga.

Direktur Keuangan BIPI Michael Wong mengatakan, kewajiban utang yang cukup besar berasal dari pinjaman jangka panjang anak usahanya, Nixon Investments Pte,.Ltd kepada Credit Suisse AG.,Singapura.

Utang tersebut mencapai US$ 300 juta yang terdiri dari tiga fasilitas, masing-masing sebesar US$ 107,67 juta, US$ 83,81 juta, dan US$ 108,52 juta. Jatuh tempo pinjaman ini pada tahun 2017 mendatang. Beban bunga utang tersebut mencapai 12% per tahun.

Nah, pada Juni 2016 lalu, Nixon menangguhkan pembayaran pokok pinjaman itu. Sehingga, perseroan dianggap melanggar ketentuan keuangan alias wanprestasi. Akibatnya, ada percepatan jatuh tempo pinjaman sehingga utang jangka panjang ini masuk dalam klasifikasi liabilitas jangka pendek.

"Kami akui bunga yang diperoleh saat ini cukup tinggi dan kami berupaya menyelesaikan proses restrukturisasi ini sebelum tutup tahun," ujarnya, Kamis (22/9).

Restrukturisasi itu mencakup perpanjangan jatuh tempo utang. Manajemen BIPI berharap jatuh tempo utang bisa diperpanjang minimal tiga tahun, dan beban bunga bisa lebih murah. "Pihak kreditur memahami bahwa tahun ini cukup berat bagi industri pertambangan dan energi," ujarnya.

Perseroan juga akan merestrukturisasi pinjaman lainnya sekitar US$ 100 juta. Sehingga total pinjaman yang akan diperpanjang sekitar US$ 400 juta. Sejak akhir tahun lalu, BIPI memang menjajaki untuk mencari pinjaman baru sebesar US$ 500 juta.

Penjajakan pinjaman itu dilakukan melalui anak usahanya, PT Nusa Tambang Pratama (NTP). ICICI Bank dan Deutsche Bank akan bertindak sebagai lead arranger dalam rencana sindikasi bank tersebut.

Rencana ini termasuk dalam bagian restrukturisasi utang perseroan. Namun, Michael bilang, pinjaman baru yang diincar kemungkinan berkurang dari nilai semula.

"Sepertinya tidak akan diambil sebesar US$ 500 juta. Tetapi hanya sesuai dengan total utang yang akan dibayar kembali (refinancing)," imbuhnya. Perseroan berharap bisa mendapat bunga yang lebih kecil, di bawah 12% per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×