Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka gembok atas suspensi saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).
Alasannya, perseroan telah menerbitkan penjelasan terkait rencana rights issue.
"Bursa memutuskan pencabutan penghentian sementara perdagangan efek MAIN di seluruh pasar terhitung sesi II perdagangan efek pada Selasa, 25 Agustus 2015," ujar I Gede Nyoman Yetna, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Group I BEI, Selasa (25/8).
Hari ini, manajemen MAIN merilis prospektus ringkas terkait rencana meneribitkan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Perseroan berniat menerbitkan 447,75 juta sham baru atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan distor penuh setelah rights issue.
Harga pelaksanaan dibanderol Rp 1.200 hingga Rp 1.600 per saham. Dengan demikian, potensi dana yang akan diraup dari hajatan ini berkisar Rp 537,3 miliar hingga Rp 716,4 miliar.
Rasio rights issue ditentukan 4:1. Artinya, setiap investor yang memiliki empat saham lama berhak atas 1 HMETD.
HMETD ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan yang telah ditentukan.
Seluruh dana hasil penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk membayar utang perseroan.
Pemegang saham utama MAIN, Dragon Amity Pte. Ltd bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer).
Saat ini, Dragon Amity menguasai 51,48% saham Malindo. Sisanya, sebesar 48,52% merupakan milik publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News