Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menyatakan kesiapannya untuk membeli menara yang akan dijual PT Indosat Tbk (ISAT). Bahkan perusahaan ini telah siapkan dana segar mencapai US$ 1,65 miliar guna akusisi tersebut.
"Memang kita sangat ingin membeli tower milik ISAT," kata Direktur TBIG Helmy Yusman Santoso di Jakarta, Rabu (14/9) malam.
Sayangnya, hingga saat ini Helmy mengaku belum mendapat informasi perihal berapa jumlah menara yang akan dilepas operator halo-halo tersebut. "Belum ada keputusan resmi dari mereka berapa yang akan dijual," jelasnya.
Menurutnya, saat ini ISAT masih memproses berapa tower yang akan dilepas. Namun, TBIG pun telah menyiapkan dokumen pendukung dan dana yang cukup jika akhirnya ISAT akan melepas 4.000 menaranya.
Apalagi masalah dana tak akan jadi kendala bagi TBIG mengingat perusahaan sudah memiliki fasilitas pinjaman mencapai US$ 2 miliar dari pihak perbankan. Dan hingga saat ini, TBIG baru menggunakan US$ 350 juta.
Manajemen TBIG pun menyakini pihaknya dapat memenangi rencana pelepasan menara ini. Alasannya, karena ISAT tidak akan sembarangan memilih pemenang dalam tender tersebut karena nantinya mereka akan tetap menjadi penyewa untuk menara telekomunikasi yang dijual.
"Tentu mereka sebagai penyewa akan pilih mana operator tower yang memiliki pengalaman untuk jumlah yang cukup banyak. Memang pemain tower besar tidak banyak. So far cuma tiga dan kita kan salah satunya," pungkas Helmy.
Ketiga pemain besar yang dimaksud adalah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, PT Solusi Tunas Pratama, dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Selain TBIG, keduanya pun sudah melakukan pendekatan pada ISAT untuk pembelian menara tersebut.
Lebih lanjut Helmy mengungkapkan, perusahan yang dipilih ISAT nantinya pasti merupakan perusahaan tower asal Indonesia. "Karena yang boleh menguasai menara telekomunikasi itu hanya perusahaan Indonesia saja," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News