kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bidik peluang, Sejahtera Bintang Abadi (SBAT) genjot ekspor ke Amerika Latin


Minggu, 13 September 2020 / 11:19 WIB
Bidik peluang, Sejahtera Bintang Abadi (SBAT) genjot ekspor ke Amerika Latin
ILUSTRASI. Pabrik tekstil PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

Peluang menguatnya ekspor industri tekstil dibantu oleh Peraturan Menteri Perdagangan No.57 Tahun 2020 soal Percepatan Ekspor Bahan Baku untuk Masker dan APD termasuk di dalamnya bahan-bahan berbasis tekstil, asalkan sudah memenuhi kebutuhan domestik. Beberapa APD seperti sarung tangan, baju dan masker memerlukan benang berkualitas tinggi. 

Menurut praktisi pasar modal dan CEO Happy Trading Bardas Manroe, emiten berbasis ekspor seperti SBAT yang bergerak di bidang tekstil bisa mendulang untung sekaligus penyelamat indeks dalam kondisi pandemi seperti ini. Saat semua sektor bergerak terbatas, emiten berorientasi ekspor bergerak relatif baik.

Saham emiten ekspor, stabil selama beberapa bulan belakangan ini. "Saya lihat beberapa saham lumayan bagus. Soalnya porsi ekspor mereka besar dan berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan.

Saham SBAT misalnya, itu masih berpeluang naik menuju target harga Rp 525 per saham, dan layak dicermati untuk di akumulasi dengan batas bahaya atau suport di harga Rp 214," jelasnya. Pada perdagangan Jumat, (12/9), saham SBAT ditutup naik 6,67% ke level Rp 256.

Baca Juga: Bakal dapat suntikan modal asing Rp 200 miliar, saham Sejahtera (SBAT) kian naik

Komitmen pemerintah lindungi industri tekstil juga terlihat dari terbitnya Permenkeu No.56 Tahun 2020 yang memberikan bea masuk tindakan pengamanan bagi produk benang (selain benang jahit) dari serat stapel sintetik dan artifisial. Hal ini untuk mencegah membanjirnya produk benang impor yang melemahkan daya saing industri tekstil dalam negeri. 

Besaran bea masuk dibagi dalam tiga periode. Pertama, 27 Mei 2020-8 November 2020 sebesar Rp1.405 per kg. Kedua, 9 November 2020-8 November 2021 yakni Rp1.192 per kg. Ketiga, 9 November 2021-8 November 2022 sebesar Rp979 per Kg. “Beleid ini bisa membantu SBAT memimpin pasar domestik, sekaligus meluaskan lagi pasar ekspor di lebih dari 22 negara.” pungkas Bardas.

Selanjutnya: Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT) genjot kinerja, begini strateginya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×