Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Noverius Laoli
Setelah IPO, Ariel menyampaikan aset perusahaan akan bertambah dan membuka peluang untuk investor baru masuk. Nilai perusahaan juga akan meningkat, kepatuhan terhadap hukum dan tata kelola perusahaan yang baik atau GCG bakal terlaksana.
Pengelolaan perusahaan ke depan juga akan transparan dengan status sebagai perusahaan terbuka. Ini juga akan meningkatkan citra perusahaan di mata klien. Ini juga akan paralel dengan layanan dan ketersediaan armada milik perusahaan yang memadai.
Baca Juga: Masih ada 30 perusahaan dalam pipeline IPO, salah satunya adalah Lion Air
Akhir tahun menurutnya merupakan momentum tepat untuk menggelar IPO saham. Apalagi dengan pelantikan presiden dan kabinet baru yang telah diumumkan, diperkirakan pasar saham akan mengalami lonjakan positif.
"Pasar saham kini masih konsolidasi, karena menantikan pelantikan dan pengumuman kabinet. Saya kira begitu politik stabil, indeks saham bakal naik," lanjutnya.
Secara total, saat ini Pura Trans memiliki 155 unit armada truk Hino dengan jangkauan operasi di Jawa dan Sumatra. Perusahaan ini melayani dua segmen pengiriman barang yakni proyek pembangunan dan distribusi komoditas barang jadi. Di segmen proyek pembangunan Pura Trans mengangkut material bahan bangunan mulai asbes, batu bata ringan hingga semen putih.
Adapun untuk komoditas yang diangkut antara lain pupuk, minyak goreng, keramik dan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Saat ini Pura Trans memiliki klien seperti PT Smart Tbk, PT Bakrie Building, PT Platinum Ceramics Industry, dan PT Kreasi Mas Indah.
Baca Juga: Penertiban truk over dimension dan over loading, genjot bisnis angkutan barang
"Semua order yang kami terima adalah penunjukan langsung. Ini karena kami menjanjikan pengiriman yang tepat, cepat dan andal. Semua armada kami prima dan siap mendistribusikan barang dengan cepat," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News