Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang PT Amman Mineral Internasional Tbk, yang merupakan bagian dari Grup Medco, berencana untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Perusahaan yang akan menggunakan kode saham AMMN ini akan melepas hingga 10% saham dari modal yang telah ditempatkan dan disetor setelah IPO atau 7,28 miliar saham.
Saham tersebut akan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga antara Rp 1.650 per saham hingga Rp 1.775 per saham. Dengan demikian, perusahaan ini berpotensi mendapatkan dana segar maksimal sebesar Rp 12,93 triliun. Jumlah tersebut menjadikan AMMN sebagai emiten dengan IPO terbesar tahun ini.
Menurut analis Panin Sekuritas, Felix Darmawan, prospek IPO AMMN ini cukup menarik. AMMN adalah pemain besar di sektor tambang tembaga dan emas. Mereka memiliki Tambang Batu Hijau, yang merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia. Tambang ini juga memiliki cadangan tembaga kelima terbesar di dunia jika dikombinasikan dengan cebakan Elang. Daya tarik IPO AMMN juga terletak pada penggunaan dana IPO untuk ekspansi bisnis.
Baca Juga: Catat, Ini Dia Jadwal IPO Amman Mineral Internasional (AMMN)
“Namun patut dicermati juga bagaimana pergerakan harga komoditas utama mereka di pasar global yang menjadi salah satu faktor kinerja mereka,” kata Felix kepada Kontan.co.id, Rabu (31/5).
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Farras Farhan, memperkirakan dengan kisaran harga penawaran tersebut, kapitalisasi pasar AMMN akan mencapai Rp 120 triliun hingga Rp 129 triliun. Hal ini menjadikan AMMN sebagai salah satu dari 10 perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Dampak positif dari IPO AMMN juga dirasakan oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sebagai salah satu pemegang saham AMMN. Setelah IPO, kepemilikan MEDC di AMMN akan menjadi sekitar 20,8%, dengan valuasi sekitar US$ 1,6 miliar.
Baca Juga: Ini Rencana Pengembangan Bisnis Amman Mineral Internasional (AMMN) Setelah IPO
Dengan adanya tambahan pendapatan sebesar US$ 1,1 miliar dari investasi mark-to-market, MEDC berpotensi meningkatkan laba bersihnya menjadi US$ 1,4 miliar tahun ini. Dengan valuasi P/E 1,13 kali, MEDC memiliki valuasi yang lebih murah daripada perusahaan sejenis lainnya.
“Jika kami menerapkan P/E saat ini sebesar 4,7 kali dan memberikan diskon holding 50%, MEDC akan memiliki harga wajar (fair price) sebesar Rp 2.000, dimana ada gain sekitar 116% dari harga saat ini,” kata Farras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News