kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.909   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.303   -11,01   -0,15%
  • KOMPAS100 1.119   -2,30   -0,21%
  • LQ45 887   -4,29   -0,48%
  • ISSI 224   0,68   0,31%
  • IDX30 456   -2,76   -0,60%
  • IDXHIDIV20 549   -3,72   -0,67%
  • IDX80 128   -0,29   -0,23%
  • IDXV30 137   -0,19   -0,14%
  • IDXQ30 151   -1,14   -0,75%

Biaya produksi naik, ini rekomendasi analis untuk emiten semen


Minggu, 26 September 2021 / 14:27 WIB
Biaya produksi naik, ini rekomendasi analis untuk emiten semen
ILUSTRASI. Biaya produksi naik, ini rekomendasi analis untuk emiten semen


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

Analis RHB Sekuritas Indonesia Ryan Santoso mengamini, terdapat risiko penurunan margin emiten semen yang disebabkan oleh kenaikan harga batubara. Namun, naiknya biaya tersebut bisa diturunkan ke pembeli dengan cara menaikkan harga jual.

“Mau tidak mau emiten tetap harus menaikkan harga jual, karena peningkatan production cost yang disebabkan tingginya harga batubara sekarang,” terang Ryan kepada Kontan.co.id, Minggu (26/9).

Di sisi lain, penjualan semen mulai menunjukkan pemulihan. Ryan mencatat, semenjak bulan Juni 2021, penjualan semen bulk terus meningkat meskipun pemerintah menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

“Ini menjadi indikator pertama yang menandakan kalau aktivitas di proyek infrastuktur meningkat,” sambung dia.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melandai, Penjualan Semen INTP Naik Lagi

Oleh karena itu, dengan adanya relaksasi PPKM di sejumlah daerah, tentunya produktivitas proyek akan meningkat dan akan mendongkrak penjualan semen di semester kedua ini.

Ditambah, penyerapan APBN untuk proyek-proyek infrastruktur biasanya lebih cepat terjadi di akhir tahun. Ini menjadi katalis positif  bagi emiten semen.

RHB Sekuritas merekomendasikan beli saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan target harga  Rp 12.800 dan beli saham INTP dengan target harga Rp 14.000.

Analis Sinarmas Sekuritas Andrianto Saputra juga menyematkan rekomendasi beli saham INTP dengan target harga Rp 15.600.

Secara keseluruhan, Adrianto meyakini sentimen negatif saat ini yang mendera saham INTP seperti masih lesunya konsumsi semen curah, pengeluaran dari jajaran Indeks IDX30,  isu pajak karbon, serta sentimen kenaikan harga bahan bakar dan batubara telah sepenuhnya priced in (diperhitungkan) ke harga saham INTP.

Selanjutnya: Permintaan semen mulai naik, begini rekomendasi saham Indocement (INTP)

Jumat (24/9), saham INTP ditutup terkoreksi 0,24% ke level Rp 10.500. Saham SMGR juga terkoreksi 2,35% ke level Rp 8.300 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×