Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per semester I-2019, mayoritas emiten menara telekomunikasi membukukan kenaikan pendapatan. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) sebagai emiten menara telekomunikasi dengan kapitalisasi pasar terbesar mencatatkan pertumbuhan pendapatan 8% secara tahunan, dari Rp 2,8 triliun menjadi Rp 3,03 triliun.
Begitu juga dengan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan 17,9% year on year (yoy), dari Rp 400,48 miliar menjadi Rp 472,14 miliar.
Baca Juga: Analis rekomendasikan buy saham Sarana Menara (TOWR), ini alasannya
Selanjutnya, pendapatan PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) bertumbuh 45,1% yoy menjadi Rp 294,63 miliar. Pada periode sama tahun lalu, pendapatan perusahaan ini baru mencapai Rp 203,03 miliar. Sementara itu, pendapatan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) menurun 9,6% yoy, dari Rp 968,5 miliar menjadi Rp 875,58 miliar. Sayangnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) belum merilis laporan keuangan paruh tahunnya.
Sementara itu, dari segi bottom line, mayoritas emiten sub-sektor ini menunjukkan penurunan laba bersih. Laba bersih TOWR menurun 8% yoy, dari Rp 1,08 triliun menjadi Rp 993,52 miliar. Begitu juga dengan IBST yang menurun 28,7% yoy menjadi Rp 55,72 miliar, dari sebelumnya Rp 78,17 miliar. Kemudian, laba bersih SUPR turun 30,3% yoy, dari Rp 18,37 miliar menjadi Rp 12,8 miliar dan laba bersih BALI turun 9,9% yoy menjadi Rp 24,48 miliar, dari sebelumnya Rp 27,17 miliar.
Baca Juga: Pendapatan Totalindo Eka Persada (TOPS) anjlok 53,74% di semester I
Analis Samuel Sekuritas Yosua Zisokhi melihat, penurunan laba bersih emiten menara telekomunikasi sejalan dengan kenaikan beban karena ekspansi yang dilakukan perusahaan untuk menambah portofolio menaranya. “Kenaikan beban relatif wajar, pembangunan menara kan membutuhkan biaya,” kata dia, Jumat (9/8).