Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, normalisasi kebijakan longgar (tapering off) dari bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan membayangi pergerakan nilai tukar rupiah.
“Berkaitan dengan rencana normalisasi kebijakan moneter dari The Fed, akan berpengaruh pada pergerakan nilai tukar rupiah dari waktu ke waktu,” tegas Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (18/11) via video conference.
Dengan kemungkinan tersebut, maka Perry akan mawas diri. Dirinya dan otoritas moneter akan mencermati lebih lanjut seberapa besar dampak tapering off tersebut pada kata uang Garuda.
Baca Juga: Rupiah spot dibuka menguat tipis ke Rp 14.211 per dolar AS pada hari ini (19/11)
Akan tetapi, sampai saat ini Perry masih optimistis dampak tapering off pada nilai tukar rupiah masih terukur. Karnea kejelasan komunikasi dari The Fed bisa dipahami oleh pasar dan para pelaku ekonomi.
Tentu, hal ini bisa menjadi peta jalan sendiri bagi investor global serta mengurangi tekanan, meski ketidakpastian memang masih belum reda.
Selain itu, Perry juga optimistis nilai tukar rupiah bakal stabil dan meningkat, didukung dengan faktor fundamental yang baik, yaitu defisit neraca transaksi berjalan (CAD) yang tetap rendah, prospek ekonomi yang membaik, serta perbedaan suku bunga yield SBN dan US Treasury yang tetap menarik.
Selanjutnya: Rupiah dalam tren melemah, ini alasannya menurut BI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News