Sumber: TribunNews.com | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Rupiah masih terus melemah, meskipun Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,5%.
Laju rupiah kian merosot di atas Rp 12.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Pada penutupan kemarin mata uang dolar AS menjadi Rp 12.025.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, mengatakan pelaku pasar lebih memilih masuk pada mata uang yang mendapatkan tren positif.
Menurutnya, dolar AS masih menjadi pilihan dengan tren kenaikan yang masih berlanjut seiring kian dekatnya pembahasan anggaran dan tapering off.
"Di sisi lain, laju mata uang euro juga dapat menguat seiring perkiraan industrial production zona euro yang akan menunjukkan kenaikannya," katanya, Jumat (12/12/2013).
Begitu pun dengan laju pounds, seiring ekspektasi Bank Of Europe (BoE) yang disampaikan Gubernur BoE, George Osborne, bahwa perekonomian Inggris 2013 berpotensi ekspansi 1,4 persen di atas perkiraan sebelumnya di 0,6 persen.
Alhasil, kebijakan BI dalam menahan BI rate belum dianggap memperkuat nilai tukar rupiah karena menurutnya masih banyak faktor eksternal yang masih menghinggapi sentimen rupiah.
Pada hari ini, ia memperkirakan laju rupiah di atas target support Rp 12.105. Sementara kurs tengah BI mencapai Rp 12.065-Rp 12.010. (Arif Wicaksono/Tribunnews)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News