kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.080   96,25   1,38%
  • KOMPAS100 1.059   19,08   1,83%
  • LQ45 833   16,07   1,97%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 425   9,10   2,19%
  • IDXHIDIV20 511   9,34   1,86%
  • IDX80 121   2,21   1,86%
  • IDXV30 125   1,01   0,82%
  • IDXQ30 142   2,63   1,89%

BI rate naik, return reksadana pasar uang tak langsung melesat


Kamis, 17 Mei 2018 / 21:31 WIB
BI rate naik, return reksadana pasar uang tak langsung melesat
ILUSTRASI. Reksadana


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana pasar uang diperkirakan tidak langsung melesat setelah suku bunga Bank Indonesia naik. Kamis (17/5), BI menaikkan tingkat suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,50%.

Umumnya, dengan kenaikan suku bunga acuan, reksadana pasar uang akan mendapat katalis positif, karena suku bunga deposito juga akan naik. Namun, para manajer investasi mengatakan, dampak positif tidak langsung membuat kinerja reksadana pasar uang melambung, melainkan butuh waktu untuk suku bunga deposito ikut naik.

Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, butuh waktu sekitar dua bulan untuk suku bunga deposito ikut naik mengikuti kenaikan suku bunga acuan. "Biasanya kenaikan suku bunga acuan tidak akan langsung mengubah suku bunga deposito dan kredit, apalagi kenaikan sebesar 25 basis poin bukan angka yang besar," kata Rudiyanto, Kamis (17/5).

Sementara, Head of Investment Avrist Asset Management, Farash Farich mengatakan, seharusnya dengan kenaikan suku bunga acuan bisa berdampak positif, karena bank biasanya akan cukup cepat menyesuaikan bunga deposito. Namun, Farash mengamati kondisi saat ini bank masih banyak memiliki likuditas. Hal ini membuat kemungkinan peningkatan bunga deposito tidak elastis seperti sebelumnya.

Meski demikian, Farash memrpoyeksikan permintaan reksadana pasar uang hingga akhir tahun ini masih akan besar. Pendorongnya yaitu kondisi likuiditas yang masih tinggi, sementara reksadana saham dan pendapatan tetap, masih sangat volatil.

Rudiyanto juga menilai kinerja rekasadana pasar uang akan tetap stabil. Ia memproyeksikan return reksadana pasar uang di akhir tahun sekitar 4%-5%, tak jauh berbeda dari perolehan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×