kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI rate naik, return reksadana pasar uang tak langsung melesat


Kamis, 17 Mei 2018 / 21:31 WIB
BI rate naik, return reksadana pasar uang tak langsung melesat
ILUSTRASI. Reksadana


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana pasar uang diperkirakan tidak langsung melesat setelah suku bunga Bank Indonesia naik. Kamis (17/5), BI menaikkan tingkat suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,50%.

Umumnya, dengan kenaikan suku bunga acuan, reksadana pasar uang akan mendapat katalis positif, karena suku bunga deposito juga akan naik. Namun, para manajer investasi mengatakan, dampak positif tidak langsung membuat kinerja reksadana pasar uang melambung, melainkan butuh waktu untuk suku bunga deposito ikut naik.

Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, butuh waktu sekitar dua bulan untuk suku bunga deposito ikut naik mengikuti kenaikan suku bunga acuan. "Biasanya kenaikan suku bunga acuan tidak akan langsung mengubah suku bunga deposito dan kredit, apalagi kenaikan sebesar 25 basis poin bukan angka yang besar," kata Rudiyanto, Kamis (17/5).

Sementara, Head of Investment Avrist Asset Management, Farash Farich mengatakan, seharusnya dengan kenaikan suku bunga acuan bisa berdampak positif, karena bank biasanya akan cukup cepat menyesuaikan bunga deposito. Namun, Farash mengamati kondisi saat ini bank masih banyak memiliki likuditas. Hal ini membuat kemungkinan peningkatan bunga deposito tidak elastis seperti sebelumnya.

Meski demikian, Farash memrpoyeksikan permintaan reksadana pasar uang hingga akhir tahun ini masih akan besar. Pendorongnya yaitu kondisi likuiditas yang masih tinggi, sementara reksadana saham dan pendapatan tetap, masih sangat volatil.

Rudiyanto juga menilai kinerja rekasadana pasar uang akan tetap stabil. Ia memproyeksikan return reksadana pasar uang di akhir tahun sekitar 4%-5%, tak jauh berbeda dari perolehan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×