kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI berpotensi naikkan bunga, apa dampak bagi saham perbankan?


Jumat, 27 April 2018 / 05:00 WIB
BI berpotensi naikkan bunga, apa dampak bagi saham perbankan?


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar keuangan masih bergerak di jalur merah, bahkan Kamis (26/4) tembus ke bawah level psikologis 6.000. Dari banyak saham yang mencatatkan penurunan, sektor keuangan turut berkontribusi. Rabu (25/4) indeks sektor keuangan dalam sehari turun 4,07% sekaligus yang tertinggi, dilanjutkan dengan pelemahan hari ini di 3,09%.

Di tengah penurunan pasar dan pelemahan rupiah, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, siap melakukan penyesuaian suku bunga jika hal ini sampai mengganggu stabilitas pasar keuangan Tanah Air. 

Bagaimana nasib emiten perbankan jika BI menaikkan bunga acuannya?

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, investor harus lebih selektif menyeleksi emiten bank mana saja yang menjadi pilihan. 

"Kalau BI-7DRR benar dinaikkan, kemungkinan pertumbuhan kredit akan terganggu. Sebenarnya, lebih banyak berpengaruh pada rasio kredit macet (NPL)," jelas Nafan kepada KONTAN di Jakarta, Kamis (26/4).

Menurutnya, kenaikan bunga BI bukan faktor dominan yang bakal menganggu kinerja emiten perbankan. Namun, setidaknya perbankan bisa melakukan kebijakan-kebijakan yang dapat memitigasi risiko peningkatan NPL.

Dengan potensi BI-7DRR dinaikkan, Nafan menilai saham-saham emiten LQ45 di sektor keuangan adalah BBCA dan BBRI. Secara teknikal, keduanya masih menunjukkan tren bullish. Sedangkan, saham BMRI dan BBNI sejauh ini masih dalam fase koreksi.

"BNGA juga secara teknikal menarik. Secara fundametal, kinejanya juga positif," ungkapnya.

Analis BCA Sekuritas Achad Yaki meyakinkan, potensi kenaikan bunga BI tidak akan mengganggu kinerja sektor perbankan. Kalaupun ada, dampaknya tidak akan bersifat langsung.

"Ini enggak direct impact, dan enggak serta merta setelah BI-7DRR naik LPS Rate juga naik. Maksudnya, bunga simpanan dan pinjaman perbankan tidak akan langsung dinaikkan. Ada lagging period," kata Achmad kepada KONTAN.

Bahkan, Analis BCA Sekuritas itu menilai, potensi BI-7DRR dinaikkan justru bisa menjadi katalis positif untuk pasar. Terutama emiten perbankan, sehingga dampak positifnya pun merata.

"Semua lah (diuntungkan), tapi utamanya bank besar," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×