Reporter: Amailia Putri Hasniawati, Christine Novita Nababan | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Taipan pemilik MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, berambisi masuk ke bisnis perbankan. Saat ini, lewat perusahaan investasinya, PT Bhakti Investama Tbk, Hary sedang menyortir bank target akuisisi.
Hary menjelaskan, semula ada empat bank masuk daftar incaran. Kini, daftar itu mengerucut pada dua bank. "Satu bank berstatus perusahaan terbuka, satu lagi berstatus tertutup," ujar Chief Executive Officer (CEO) Bhakti Investama itu, usai pencatatan saham PT MNC Sky Vision Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/7).
Hary masih merahasiakan identitas dua bank itu. Dia hanya menyatakan, Bhakti akan membeli bank devisa. Dengan begitu bank bisa menawarkan berbagai jasa seperti transfer ke luar negeri, jual beli valas, transaksi ekspor-impor dan jasa lain. "Bukan Bank Mutiara, ya," kata petinggi Partai Nasdem ini.
Bank Mutiara merupakan bank milik Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang tengah dijajakan ke investor. LPS menawarkan eks Bank Century itu senilai Rp 6,7 triliun.
Bagi Bhakti, akuisisi bank menambah panjang daftar anak usaha, khususnya di sektor keuangan. Saat ini Bhakti sudah memiliki perusahaan sekuritas, yaitu MNC Securities; manajemen investasi, MNC Asset Management; asuransi melalui MNC Insurance dan NC Life, serta pembiayaan lewat MNC Finance.
Hary menargetkan, pembelian bank ini terwujud pada semester II-2012. Ia enggan menyebut dana yang disiapkan. Tetapi, sebelumnya, Darma Putra, Direktur Bhakti Investama, mengatakan, perseroan ini mengalokasikan hingga Rp 1 triliun. Bank yang dibidik memiliki aset Rp 5 triliun hingga Rp 10 triliun.
Sumber dana akuisisi ini antara lain dari hasil penjualan saham MNC Sky Vision serta kas internalnya. Dari penjualan saham perdana MNC Sky, Bhakti meraih dana segar sekitar Rp 857,28 miliar (lihat halaman 4).
Sebagai catatan, sejak kali pertama Hary Tanoe mengutarakan niat membeli bank beberapa bulan lalu, nama-nama bank incarannya terus berseliweran. Ia sempat dikabarkan sedang menawar Bank Bumi Arta dan Bank Artha Graha. Bhakti juga dikabarkan mendekati pemilik beberapa bank kecil yang gagal dibeli oleh investor asing.
Sejauh ini, kabar itu masih sebatas gosip. Wikan Aryono, Direktur Utama Bank Bumi Arta mengakui, ada beberapa investor lokal dan asing yang menyatakan minatnya membeli Bumi Arta. Tapi, pemilik lama belum berniat menjualnya. "Kami belum memiliki tujuan demikian, setidaknya untuk tahun ini," tandas Wikan, Senin (9/7)
Andy Kasih, Direktur Utama Bank Artha Graha, juga mengemukakan bantahan serupa. "Belum ada pembicaraan apapun dengan Hary Tanoe. Informasi tersebut tidak benar," tepis dia.
Namun, Andy membenarkan bahwa Bank Artha Graha akan menggelar rights issue atau penerbitan saham baru pada tahun ini. Aksi tersebut bertujuan memperkuat modal dan menopang ekspansi. Tapi, "Apakah pemilik lama akan mengalihkan haknya, hal itu di luar sepengetahuan kami," kata Andy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News