Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menguat terhadap dollar AS pada Selasa (17/4) didukung neraca perdagangan bulan Maret 2018 yang surplus US$ 1,09 miliar. Meksi demikian, penguatannya tidak signifikan, lantaran masih dihantui isu perang dagang.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,10% menjadi Rp 13.766 per dollar AS. Namun, kurs tengah Bank Indonesia mencatat rupiah melemah tipis 0,03% ke level Rp 13.770 per dollar AS.
Analis Global Kapital Investama Nizar Hilmy mengatakan, meski data ekonomi domestik dirilis positif, rupiah belum menguat signifikan. Pasalnya, sentimen geopolitik, terutama perang dagang AS dan China masih berlanjut dan kondisi ketidakpastian geopolitik masih ada.
Nizar mengatakan, konflik antara AS dan Rusia memang mulai mereda, karena kedua negara memutuskan tidak ingin melancarkan serangan lagi. Namun, lanjutnya, isu perang dagang AS dan China belum selesai, karena Presiden AS, Donald Trump mengatakan China sebagai negara manipulator.
"Pernyataan Trump dilontarkan kembali saat isu perang dagang masih memanas, kondisi eksternal masih sama ada ketidakpastian yang menyebabkan rupiah masih terjebak di range yang sama," kata Nizar, Selasa (17/4).
Sementara, tahun politik di Indonesia juga membuat investor cenderung wait and see sehingga banyak investor yang menjual rupiah.
Nizar memperkirkan, besok (18/4), mata uang Garuda cenderung melemah tipis di kisaran yang hampir sama Rp 13.770-Rp 13.800 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News