Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Rupiah bergerak menguat. Faktor global yaitu melemahnya dollar Amerika Serikat (AS) menjadi angin segar bagi rupiah.
Di Pasar spot Senin (23/3) nilai tukar rupiah menguat 0,78% menjadi Rp 13.022 per dollar AS. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah hanya melemah tipis 0,01% menjadi Rp 13.076 per dollar AS.
Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Agus Chandra menilai rupiah menguat lantaran masih terkena imbas dari faktor global yaitu melemahnya dollar. Dollar AS melanjutkan pelemahannya yang terjadi sejak minggu lalu pasca The Fed mengirimkan sinyal dovish dalam FOMC, Kamis (19/3), terkait rencana kenaikan suku bunga.
“Komentar petinggi The Fed belum mampu meyakinkan pasar global terhadap rencana kenaikan suku bunga AS dalam waktu dekat, sehingga melemahkan dollar AS” kata Agus.
Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk, Rully Arya Wisnubroto sepakat, menguatnya rupiah disebabkan oleh melemahnya dollar di pasar global. “Rencana kenaikan suku bunga AS ternyata tidak seagresif yang diperkirakan pasar ,” kata dia.
Rully memprediksi besok rupiah masih akan melanjutkan penguatan terhadap dollar AS. “Rupiah masih akan menguat karena sebelumnya sempat mengalami pelemahan yang cukup dalam,” kata dia
Sedangkan Agus memprediksi besok Selasa pergerakan rupiah akan cenderung flat atau ranging. “Dengan absennya sentimen global dan domestik dalam waktu dekat, pergerakan rupiah diprediksi tidak akan jauh berbeda dari kemarin,” kata dia.
Rully memprediksi besok rupiah akan bergerak di kisaran Rp 12.850-Rp 13.100 per dollar AS. Sedangkan Agus memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.000-Rp 13.100 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News