kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.574   36,00   0,22%
  • IDX 6.971   138,64   2,03%
  • KOMPAS100 1.010   23,26   2,36%
  • LQ45 784   19,01   2,48%
  • ISSI 221   2,60   1,19%
  • IDX30 407   10,48   2,64%
  • IDXHIDIV20 480   12,44   2,66%
  • IDX80 114   2,36   2,12%
  • IDXV30 116   1,71   1,49%
  • IDXQ30 133   3,72   2,88%

Besok, IHSG masih rentan terkoreksi


Senin, 25 Mei 2015 / 18:54 WIB
Besok, IHSG masih rentan terkoreksi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/12/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam masa koreksi. Pemodal asing pun bertahan dengan aksi jual.

Secara teknikal, Lanjar Nafi, analis Reliance Securities melihat koreksinya IHSG cukup wajar setelah dua hari sempat menyentuh target bullish butterfly harmonic pattern dikisaran level 5.225 dan membentuk pola spinning top selama tiga hari.

Kemudian, indikator Stochastic pun mengkonfirmasi dead-cross dengan pelemahan dan momentum bearish dari RSI. Pelemahan histogram di hari pertama Indikator MACD mengindikasikannya pergerakan yang telah mulai tertekan aksi jual.

Meski begitu, sektor pertanian, industri dasar, konsumsi dan manufaktur tampak mampu menguat. Lanjar menilai, sektor pertanian memimpin penguatan karena prediksi terjadinya Elnino dalam waktu dekat ini. Sehingga kondisi ini berpotensi mengerek harga komoditas pertanian.

Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menilai bahwa IHSG akan mengalami koreksi wajar. Menurutnya, IHSG akan bergerak di 5.271-5.369. Lalu Lanjar memprediksi, IHSG akan bergerak menurun dengan rentang 5.220-5.300.

William menyarankan momentum koreksi sehat ini untuk melakukan akumulasi pembelian. Ia berpendapat bahwa dalam timeframe jangka pendek maupun panjang, IHSG masih bertahan di dalam jalur uptrend.

Lanjar menyarankan investor agar mulai melakukan penjualan di harga tinggi pada saham-saham yang jenuh beli dan telah naik cukup besar. William merekomendasikan koleksi BBNI, JSMR, BWPT, AALI, UNVR, INDF, dan ACES.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×