Reporter: Benedictus Bina Naratama | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan kembali melanjutkan pelemahan pada Jumat (29/5). Bursa perdagangan Indonesia, Kamis (28/5) ditutup terkoreksi 0,30% di level 5.237,40.
Analis Pintraco Securities, Setiawan Efendi, menyebutkan terkoreksinya IHSG ini merupakan imbas dari nilai tukar rupiah terhadap dollar yang terus melemah menyentuh titik Rp 13.223. Nilai tukar rupiah mendekati titik terburuk pada 16 Maret 2015 di Rp 13.245.
Menurutnya, hal ini menjadi sentimen negatif bagi IHSG mengingat harga barang mulai merangkak naik menjelang bulan puasa dan lebaran. “Pelemahan nilai tukar rupiah menjadi sentimen negatif IHSG menjelang bulan puasa dan lebaran,” ungkap Efendi.
Reza Priyambada analis Woori Korindo Securities menjelaskan ada isu kenaikan suku bunga oleh The Fed yang diprediksi akan dilakukan pada kuartal ke tiga tahun 2015. Keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga masih bersifat spekulasi karena menunggu data ekonomi Amerika Serikat yang terbaru.
“Kenaikan suku bunga oleh The Fed akan berimbas pada BI Rate. Saat ini Bank Indonesia masih wait and see,” jelas Andre.
Mendekati bulan puasa dan lebaran, para investor untuk sementara ini masih menunggu keputusan BI untuk menaikkan suku bunga atau tidak, karena akan berdampak pada tingkat inflasi dan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia.
Andre Setiawan, analis Minna Padi Investama menuturkan, tidak terlalu banyak sentimen dalam negeri yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Ia hanya mengungkapkan adanya kemungkinan Yunani mengalami default pada akhir bulan ini yang sedikit memberikan efek negatif terhadap IHSG.
“Meskipun dampak langsung dari Yunani tidak ada, tapi IHSG cenderung untuk ikut-ikutan turun tipis,” jelas Andre.
Efendi memproyeksikan IHSG untuk kembali terkoreksi di kisaran 5.129 – 5.268. Reza memperkirakan IHSG sedang mengalami tren turun di level 5.225 – 5280. Andre juga memprediksi IHSG untuk melemah di level 5.200 – 5.350.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News