Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Besok Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak mix cenderung melemah. Pasalnya, belum ada sentimen psoitif yang bisa memberi dorongan untuk menguat.
Di akhir pekan lalu, bursa Asia ditutup melemah akibat maraknya penjualan saham baru, pertumbuhan pendapatan yang lemah, valuasi mahal dan tingginya hutang margin. Rata-rata mata uang di Asia melemah di tengah isu habisnya batas waktu pembayaran utang Yunani.
IHSG cenderung bergerak cenderung mixed ditutup naik tipis 0,06% dilevel 4.923. Investor asing mulai masuk dengan mencatatan net buy Rp 131.52 miliar.Sektor keuangan memimpin penguatan.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securitas dalam riset yang diterima KONTAN, Jumat (26/6) mengatakan saat ini investor cenderung menanti data ekonomi yang akan dirilis bulan depan seperti tingkat inflasi bulanan yang diperkirakan menguat pada level 0,84% dari 0,5% dan indeks tingkat penghasilan sektor manufaktur yang juga melambat di level 47,01 dari 47,1.
Sementara dari eksternal, investor menilai masalah Yunani memiliki dampak besar terhadap bursa Asia dalam jangka pendek. Selain itu, tingkat penjualan ritel di Jepang YoY diperkirakan turun dilevel 2.3% dari 5.0% dan tingkat kepercayaan konsumen di Eropa serta Survey tingkat inflasi di German akan membuat Investor cenderung Wait and see menyambut bulan Juli.
Lanjar mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak terkonsolidasi cenderung melemah pada pekan ini karena signal positif belum terlihat meskipun IHSG telah terkoreksi.
Indikator Stochastic bearish momentum mendekati area jenuh jual dengan Momentum RSI yang masih cenderung flat. Potensi koreksi IHSG masih cukup tinggi melihat target ideal dari pola wave 5 dilevel 4800 bila break out support 4900.
Lanjar memprediksi, IHSG masih akan bergerak mixed cenderung melemah tertahan di kisaran 4.850-4.970. Saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya ASII, BBNI, BBRI, EXCL, ROTI, SSMS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News