Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih tetap berada dibawah tekanan. Pada Rabu (21/2) diperkirakan harga akan cederung konsolidasi atau bergerak terbatas. Pelaku pasar sepertinya masih menahan diri jelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis (22/1) nanti.
“Menjelang FOMC (Federal Open Market Comitte) pelaku pasar masih wait and see,” ujar Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Future kepada Kontan.
Mengacu Bursa Malaysia, Selasa (20/2) pukul 18.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Mei 2017 terkoreksi 1,19% ke level RM 2.485 per metrik ton.
Menurutnya Deddy, sebagian besar indikator teknikal juga memberi sinyal penguatan terbatas. Posisi harga saat ini berada diatas garis moving average (MA) 50 yang mengindikasikan penguatan dalam jangka pendek, tetapi untuk jangka menengah dan jangka panjang justru berpeluang terkoreksi karena harga berada dibawah garis MA 100 dan MA 200. Kemudian indikator relative strength index (RSI) di level 55 dan stochastic di level 75.
“Hanya indikator moving average convergence divergence (MACD) yang masih berada di area positif,” imbuhnya.
Dalam perhitungannya pada Rabu (21/2) harga CPO akan berada di area RM 2.450 – RM 2.560 per metrik ton. Kemudian sepekan berikutnya berpotensi bertengger di kisaran RM 2.470 – RM 2.560 per metrik ton.
Sedangkan dilain pihak Faisyal, Analis PT Monex Investindo Futures menebak pada Rabu (21/2) bisa bergerak di rentang RM 2.450 – RM 2.570 per metrik ton dan untuk sepekan kedepan berada di area RM 2.385 – RM 2.600 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News