Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo
Sedangkan bila laba bersih setelah pajak yang mereka peroleh lebih dari Rp 15 miliar, maka porsi dividen yang dapat dibagikan adalah sebesar 26%-36%.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi IPO BUMI kala itu adalah PT First Indonesian Finance and Investment Corporation (Ficorinvest).
Adapun para penjamin utama emisi Bumi Modern terdiri dari Ficorinvest, PT Mitra Duta Sekuritas, PT Pentasena Arthasentosa, PT Carr Dharmala Securities Indonesia, Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan PT Sinar Mas Eka Graha.
Baca Juga: Harga Batubara Terus Melemah, Bumi Resources (BUMI) Bakal Review Perkiraan Harga Jual premium
Sedangkan para penjamin peserta emisi terdiri dari PT Benura Utama Securities Company, PT Danamon Securities Indonesia, PT Indonesian Finance and Investment Company (IFI), PT Multinational Finance Corporation (Multicor), PT Mutual International Finance Corporation (MIFC), PT Merchant Investment (Merincorp), dan PT Indonesian Investment International (Indovest).
Akuntan publik yang membantu hajatan BUMI saat itu adalah Hanadi Sudjendro & Rekan. Sedangkan notaris menggunakan jasa Poerbaningsih Adi Warsito.
Di bidang hukum, BUMI memakai jasa Mochtar, Karuwin & Komar. Sementara untuk perusahaan penilai, BUMI memilih PT Insal Utama.
Baca Juga: Setelah Tujuh Tahun Merugi, Akhirnya BNBR Kembali Untung
Kala hajatan besar tersebut digelar, duduk sebagai Presiden Komisaris yakni R.B. Sentanu. Dua komisaris lainnya adalah Sugiarto dan Suratno Hadisuwito. Sedangkan duduk di kursi Presiden Direktur adalah Sri Hoedojo Sentokusumo. Dua direksi Bumi Modern lainnya adalah Hawis Pringgo Djokosuseno dan Hadiudin Nasution.
Pemilik hotel bertaraf internasional
Bumi Modern sendiri mulai berdiri tahun 1973, lewat akta yang dibuat notaris Djoko Soepadmo di Surabaya. Tiga tahun sejak berdiri, 1976, perusahaan ini membangun hotel bertaraf internasional 10 lantai dengan 268 kamar di area seluas 1,3 hektare (ha) di Surabaya.