Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Sejumlah saham yang baru saja melantai di bursa, mencatatkan kenaikan di akhir perdagangan Juni 2017. Prospek kinerja emiten yang membaik ke depan mendorong pelaku pelaku pasar memanfaatkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebagai momentum untuk membeli saham tersebut.
Riska Afriani, Analis OSO Sekuritas mengatakan, saham IPO memiliki potensi kenaikan hingga 20% pada hari pertama pencatatan. Hal itulah yang membuat pelaku pasar memanfaatkan momentum IPO.
Selain momentum, prospek emiten ke depan juga menjadi salah satu pertimbangan investor untuk mengambil saham IPO PT Sanurhastra Mitra Tbk, contohnya. Emiten berkode saham MINA ini, tercatat melantai di bursa pada 28 April 2017. Pada hari pertama pencatatan, saham MINA dilepas di harga Rp 105 per saham.
Adapun hari kedua, harga saham melonjak sekitar 69% ke posisi Rp 178 per saham. Saham MINA terus menanjak hingga menembus level tertinggi di harga Rp 1.555 per saham pada Rabu (21/6). Meski kemudian, harga saham MINA pada Kamis (22/6) terkoreksi 4,50% Rp 1.485 per saham.
"Harga saham MINA terus naik, padahal kinerja belum tampak signifikan dan rencana akuisisi resort pun belum jalan. Naiknya saham IPO itu momentum," kata Riska.
Selain MINA, emiten lain yang juga melantai di bursa pada akhir April lalu adalah PT Forza Land Indonesia Tbk. Pada hari pertama pencatatan, emiten berkode saham FORZ ini ditawarkan di harga Rp 220 per saham. Harganya melonjak 50% di hari selanjutnya ke posisi Rp 330.
Kenaikan tersebut terus berlanjut, hingga FORZ mencatatkan harga tertinggi sejak awal pencatatan di level Rp 720 per saham pada Rabu (17/5). Pada akhir perdagangan Juni 2017, saham FORZ berada di posisi Rp 615 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News