kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,07   -9,47   -1.04%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bersiap melantai di BEI, ini rencana kerja PT Zyrexindo Mandiri Buana


Kamis, 25 Februari 2021 / 18:34 WIB
Bersiap melantai di BEI, ini rencana kerja PT Zyrexindo Mandiri Buana
ILUSTRASI.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Zyrexindo Mandiri Buana (Zyrex) bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pencatatan saham perdananya atawa initial public offering (IPO) tersebut ditargetkan pada akhir Maret 2021.

Sekretaris Perusahaan Zyrex Evan Jordan memaparkan keputusan untuk melantai di BEI lantaran memerlukan tambahan modal kerja guna memenuhi permintaan yang tinggi.

Menurutnya, setelah melewati berbagai kondisi bisnis yang terjadi selama 25 tahun berkarya, termasuk pandemi Covid-19 tahun 2020, yang mana terjadi lonjakan permintaan Mobile Computing Devices seperti laptop dan tablet, sehingga pihaknya memerlukan tambahan modal kerja untuk memenuhi permintaan yang tinggi.

"Kami memilih IPO dengan pertimbangan mendapatkan pendanaan untuk mengembangkan bisnis kami dengan memunculkan produk-produk teknologi dan Internet of Things (IoT) yang baru," ujarnya kepada kontan.co.id, Kamis (25/2).

Baca Juga: Asosiasi dorong perusahaan TI bangun pabrik di Indonesia

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di media, Zyrex akan menawarkan sebanyak-banyaknya 333.333.300 saham biasa atau 333,33 juta saham dari portepel perseroan, dengan nilai nominal Rp 25 setiap saham. "Kami mengincar sumber dana sebesar Rp 83 miliar," terangnya.

Dari dana yang diperoleh, sebesar 58% akan digunakan sebagai modal kerja untuk pemesanan bahan baku/komponen laptop. Kemudian, sebesar 42% akan digunakan sebagai pelunasan pembelian kantor, gudang dan pabrik (tanah dan bangunan) untuk kegiatan operasional perusahaan.

Perusahaan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 166,66 juta Waran Seri I yang menyertai penerbitan saham baru. Waran diberikan secara gratis dengan rasio 2:1 untuk setiap pembelian saham perseroan.

Selain pertimbangan pendanaan, pihaknya melihat ada banyak potensi untuk mengembangkan perusahaan lebih jauh lantaran melalui keterbukaan informasi kepada masyarakat umum, pihaknya berharap dapat mendorong peningkatan kualitas pengelolaan operasional dan keuangan.

Baca Juga: Produk laptop baru bermunculan di Mega Bazaar

Selanjutnya, perusahaan juga dapat membuka peluang bagi customer atau supplier untuk menjadi pemegang saham, sehingga kegiatan bisnis menjadi lebih terjamin.

"Menjadi perusahaan terbuka juga akan meningkatkan publikasi perusahaan di berbagai media, sehingga Zyrex akan meningkat dan lebih dipercaya oleh customer kami," jelasnya.

Saat ini, saham Zyrex dimiliki oleh Timothy Siddik Shu dan Collen Siddik Shu masing-masing 75% dan 25%. Setelah IPO, kedua pemegang saham itu masing-masing diperkirakan memegang saham Zyrex 50% dan 16,67%.

Sementara itu, Evan menyebutkan untuk rencana kerja di tahun ini pihaknya telah meluncurkan laptop Zyrex Confidante yang merupakan laptop pertama di Indonesia dengan teknologi Always On, Always Connected, Always available yang mana terdapat koneksi tanpa putus dengan teknologi 4G/5G cellular connectivity. Zyrex Confidante secara resmi telah diluncurkan pada tanggal 16 Februari 2021 kemarin.

Kemudian, Zyrex juga akan menguatkan jalur distribusi dengan distributor untuk menambah jaringan penjualan para agen di seluruh Indonesia. "Kami telah menandangi kontrak dengan distributor untuk distribusi laptop, PC, tablet, dan perangkat TIK lainnya ke seluruh Indonesia, sebutnya.

Selanjutnya, juga akan menambah produk-produk yang berhubungan dengan IoT, baik untuk pemakaian di rumah, kantor dan industri, serta memperkuat penawaran jasa HaaS (Hardware as a Service) untuk memberikan kemudahan SME menyewa hardware seperti computer, server, dan laptop sebagai jasa.

Baca Juga: Paket Bundling Intel dengan Speedy

Sebagai informasi, dalam melakukan kegiatan penjualan dan distribusi, Zyrex membagi menjadi dua segment pasar, yaitu segmen korporasi dan segmen distribusi di mana pihaknya menjual melalui para distributor, dealer, dan para toko online (e-commerce).

Evan juga mengungkapkan, sepanjang 2020 segmen korporasi mengalami penurunan penjualan sebesar 40%. Sedangkan segmen distribusi mengalami peningkatan penjualan sebesar 130% dibandingkan dengan tahun 2019.

"Tahun ini kami optimis penjualan di segmen korporasi dapat kembali meningkat sebesar 25% dengan mulai pulihnya kondisi bisnis customer kami dan di segmen distribusi dengan berjalannya kontrak dengan distributor dan penambahan variasi produk baru. Kami menargetkan dapat mengalami kenaikan penjualan sebesar 80% dibandingkan tahun 2020," tandasnya.

Per 30 September 2020, Zyrex memiliki total aset Rp 108,75 miliar dengan total ekuitas Rp 47,89 miliar. Pendapatan perusahaan mencapai Rp 179,62 miliar di periode yang sama. Adapun laba bersih tercatat Rp 30,22 miliar.

Selanjutnya: Hong Kong berikan stimulus sebesar HK$ 120 miliar untuk mendorong belanja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×