kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Bersiap, Indika Energy (INDY) Bagi Dividen Tunai US$ 30 Juta


Selasa, 07 Mei 2024 / 10:30 WIB
Bersiap, Indika Energy (INDY) Bagi Dividen Tunai US$ 30 Juta
ILUSTRASI. Indika Energy (INDY) akan membagikan dividen tunai sebesar US$ 30 juta


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) akan membagikan dividen tunai dengan nilai US$ 30 juta. Jumlah itu setara dengan US$ 0,0058 per saham dengan nilai tukar berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen final tunai (recording date).

Jadwal recording date berlangsung pada 22 Mei 2024, dengan tanggal pembayaran atau pendistribusian dividen final tunai pada 5 Juni 2024. Keputusan dividen ini diambil dalam  Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Senin (6/5).

Hanya sebagai gambaran saja, jika dikonversi memakai asumsi kurs saat ini sebesar Rp 16.020 per dolar Amerika Serikat, total dividen yang dialokasikan INDY tersebut setara dengan Rp 480,73 miliar. 

Adapun, alokasi dividen tunai senilai US$ 30 juta itu setara dengan 25,06% dari laba bersih yang diraih INDY pada tahun buku 2023. Sekadar mengingatkan, sepanjang tahun lalu INDY membukukan laba bersih US$ 119,68 juta.

Baca Juga: Indika Energy (INDY) Dorong Segmen Bisnis Non-Batubara

Keuntungan INDY menyusut 73,56% dibandingkan laba bersih US$ 452,67 juta pada tahun 2022. Penurunan bottom line ini sejalan dengan pelemahan top line, di mana INDY turun 30,25% secara tahunan dari US$ 4,33 miliar menjadi US$ 3,02 miliar pada tahun buku 2023.

Hasil tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya rata-rata harga jual batubara anak usaha INDY, Kideco Jaya Agung pada tahun 2023 menjadi sebesar US$ 72,9 per ton. Merosot dibandingkan US$ 86,6 per ton pada tahun sebelumnya.

Volume penjualan Kideco juga menurun 12,2% dari 34,8 juta ton menjadi 30,5 juta ton pada tahun 2023. Sebagai catatan, INDY mengalokasikan 29% dari total produksi untuk kebutuhan dalam negeri, melebihi ketentuan 25% Domestic Market Obligation (DMO).

Strategi Diversifikasi Menuju Net-Zero

INDY rajin menggelar aksi korporasi sebagai bagian dari langkah diversifikasi ke bisnis rendah karbon, divestasi dari bisnis tinggi karbon, serta dekarbonisasi kegiatan operasional. Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid mengungkapkan langkah yang diambil INDY merupakan komitmen untuk mencapai net-zero pada tahun 2050. 

INDY akan fokus mengakselerasi pengembangan di bisnis non-batubara termasuk mineral, pembangkit listrik tenaga surya, kendaraan listrik, dan nature-based solutions (solusi berbasis alam).

"Berbagai langkah strategis tengah kami upayakan untuk mendorong sektor rendah karbon ini," ungkap Arsjad melalui keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (6/5).

Sebagai bagian dari langkah tersebut, INDY telah menyelesaikan divestasi 100% saham PT Multi Tambangjaya Utama kepada PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Termasuk  pengalihan hak pemasaran yang dimiliki oleh Indika Capital Investment Pte. Ltd. (ICI) pada Februari 2024. Total nilai transaksi ini mencapai US$ 218 juta, termasuk nilai pengalihan hak pemasaran yang dimiliki oleh ICI sebesar US$ 15 juta.

 

Dalam upaya melebarkan sayap bisnisnya di segmen non-batubara, INDY membeli 46% saham di PT Natura Aromatik Nusantara, eksportir minyak asiri terbesar keempat di Indonesia.

Di sektor kendaraan listrik, pada tahun 2023 INDY meluncurkan ALVA Cervo (kendaraan listrik roda dua) dan mendirikan PT Kalista Nusa Armada, sebagai penyedia layanan penyewaan kendaraan listrik roda dua dan roda empat. 

Di bidang tenaga surya, INDY tergabung dalam konsorsium dengan InfraCo Asia Development Pte. Ltd (InfraCo Asia) memenangkan tender kerjasama Pembangunan Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) hybrid dengan baterai untuk Program De dieselisasi PLN Tahap 1 dengan total kapasitas Pembangkit 102 MWp dan baterai penyimpan daya 252 MWh di Sulawesi, Papua dan Nusa Tenggara.

INDY terus memperkuat posisinya sebagai penyedia solusi tenaga surya melalui Empat Mitra Tenaga Surya (EMITS). Hingga saat ini, EMITS telah meraih kontrak pemasangan sebesar 60 MWp dan memilki target sebesar 500 MWp di tahun 2025.

Adapun selain pembagian dividen, RUPST INDY menetapkan susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi yang tidak mengalami perubahan. Dengan susunan sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

  • Agus Lasmono sebagai Komisaris Utama
  • Richard Bruce Ness sebagai Wakil Komisaris Utama
  • Indracahya Basuki sebagai Komisaris
  • Farid Harianto sebagai Komisaris Independen
  • Eko Putro Sandjojo sebagai Komisaris Independen

Direksi:

  • M. Arsjad Rasjid P.M. sebagai Direktur Utama
  • Azis Armand sebagai Wakil Direktur Utama
  • Retina Rosabai sebagai Direktur
  • Purbaja Pantja sebagai Direktur
  • Kamen Kamenov Palatov sebagai Direktur.

Pada perdagangan Selasa (7/5) pukul 10.28 WIB, harga saham INDY menguat 2,09% ke level harga Rp 1.465 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×