kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bersama Digital Gelar Tender Offer Sukarela TBIG, Maksimal Transaksinya Rp 7,95 T


Kamis, 21 Juli 2022 / 13:36 WIB
Bersama Digital Gelar Tender Offer Sukarela TBIG, Maksimal Transaksinya Rp 7,95 T
ILUSTRASI. Bersama Digital Infrastucture Asia Pte. Ltd. (BDIA) akan melakukan penawaran tender sukarela atas 2.484.796.875 saham TBIG. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bersama Digital Infrastucture Asia Pte. Ltd. (BDIA) selaku pemegang saham pengendali PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan melakukan penawaran tender sukarela atas 2.484.796.875 saham TBIG. Jumlah tersebut setara 10,97% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Kamis (21/7), BDIA menetapkan harga penawaran Rp 3.200 per saham. Dengan begitu, total nilai transaksi dalam penawaran tender sukarela ini maksimal mencapai Rp 7.951.350.000.000.

Harga penawaran dalam tender offer sukarela ini tergolong premium. Pasalnya, harga ini lebih tinggi 7,45% di atas harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia selama 90 hari sebelum tanggal pengumuman pernyataan penawaran tender sukarela, yaitu tanggal 10 Februari 2022-10 Mei 2022. 

Baca Juga: Bisnis Menara Terdongkrak Penetrasi Internet, Saham TOWR, TBIG dan MTEL Layak Beli?

Rencananya, periode penawaran tender sukarela berlangsung pada 22 Juni-22 Juli 2022. Lalu, tanggal penjatahan pada 25 Juli 2022 dan tanggal pengembalian saham yang tidak dibeli pada 27 Juli 2022.

Pembayaran atas tender offer ini akan dilakukan pada 3 Agustus 2022. PT Indo Premier Sekuritas menjadi perusahaan sekuritas yang membantu proses pelaksanaan tender offer sukarela tersebut.

Sebagai informasi, penawaran tender sukarela ini dilakukan setelah BDIA membeli 14.132.718.048 saham TBIG atau setara 62,38% pada 22, 25, dan 26 April 2022 dengan harga yang sama, yakni Rp 3.200 per saham.

BDIA yang sebelumnya bernama PT Provident Consolidated Holdings Pte. Ltd. mengambil alih kepemilikan tersebut dari beberapa pihak.

Pertama, dari PT Provident Capital Indonesia (PCI) sebesar 22,23%. Perusahaan ini dikendalikan oleh perorangan bernama Winato Kartono yang juga menjabat sebagai komisaris TBIG.

Kedua, dari PT Wahana Anugerah Sejahtera yang merupakan salah satu anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) sebesar 24,97%. 

Baca Juga: Usai Jual TBIG, Provident Capital Bakal Akuisisi Mayoritas Saham MMLP

Meskipun begitu, Wahana Anugerah Sejahtera kini masih menggenggam 9,26% saham TBIG.

Ketiga, BDIA juga membelinya dari sebagian kepemilikan Wakil Presiden Direktur TBIG Hardi Wijaya Liong, Komisaris TBIG Winato Kartono, dan Gavin Arnold Caudle yang juga menjabat sebagai Direktur BDIA.

Dalam keterbukaan informasi SRTG tanggal 9 Mei 2022, manajemen SRTG menjelaskan bahwa transaksi jual beli saham ini dilakukan dalam rangka restrukturisasi internal. Melalui restrukturisasi internal tersebut, SRTG bersama dengan pihak pengendali PCI, yakni Winato Kartono mengendalikan TBIG melalui BDIA.

SRTG secara tidak langsung memiliki 35,17% saham pada BDIA dan Winato Kartono secara tidak langsung memiliki 31,87% dalam BDI. 

Dengan begitu, sebenarnya tidak terjadi perubahan pengendalian pada TBIG karena TBIG secara tidak langsung tetap dikendalikan secara bersama-sama oleh SRTG dan pihak pengendali PCI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×