kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

Berprospek Positif, Sejumlah Sentimen Ini Jadi Pendukung Sektor Menara Telekomunikasi


Minggu, 12 November 2023 / 18:44 WIB
Berprospek Positif, Sejumlah Sentimen Ini Jadi Pendukung Sektor Menara Telekomunikasi
ILUSTRASI. Kinerja TBIG: Teknisi memeriksa menara telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di Cilember, Bogor, Selasa (29/8/2022). Punya prospek positif, simak sentimen pendukung sektor menara telekomunikasi.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menyampaikan, gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 juga akan menjadi sentimen positif bagi sektor menara telekomunikasi. Momentum Pemilu berpotensi meningkatkan penggunaan data serta permintaan layanan 4G dan 5G.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, operator telekomunikasi membutuhkan infrastruktur yang kuat, termasuk menara telekomunikasi untuk mendukung jaringan mereka. Hal ini akan meningkatkan penyewaan menara serta fiber optic. 

"Pada akhirnya, peningkatan permintaan tersebut dapat yang pada  mengerek pendapatan para emiten menara yang saat ini memang menyediakan penyewaan menara maupun fiber optic," tutur Sukarno saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (12/11).

Baca Juga: Emiten Jumbo Getol Kucurkan Capex, Simak Penggunaan dan Realisasi hingga Kuartal III

Kevin menetapkan rekomendasi overweight untuk sektor menara karena industri ini punya potensi pertumbuhan yang prospektif dalam beberapa tahun ke depan.

Ia menetapkan rekomendasi buy untuk PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) serta hold untuk Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). 

Ia menyukai TOWR dan MTEL karena memiliki keunggulan kompetitif serta peluang pertumbuhan dalam bisnis penyewaan menara dan fiber optic. Sementara risiko negatif berasal dari lambatnya ekspansi operator telekomunikasi, kenaikan suku bunga, konsolidasi operator lainnya, dan perluasan Starlink di daerah terpencil.

Baca Juga: TOWR Semakin Optimalkan Bisnis dari Sektor Non Menara

Di sisi lain, Analis Sucor Sekuritas Christofer Kojongian mengatakan, kenaikan suku bunga acuan potensial berdampak pada kinerja laba bersih emiten menara. Pasalnya, utang bank cukup mendominasi pendanaan para emiten ini. 

Christofer mencatat, per September 2023, utang bank berkontribusi sebesar 79% terhadap total pendanaan TOWR. Sementara itu, porsi utang bank terhadap total pendanaan MTEL adalah sebesar 86% dan TBIG 98%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×