CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Berpotensi turun, simak rekomendasi SUN


Senin, 28 November 2016 / 12:00 WIB
Berpotensi turun, simak rekomendasi SUN


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) di pasar sekunder pada perdagangan Senin (28/11) berpeluang merosot.

Merujuk situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per Jumat (25/11), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price terkoreksi 0,55% dibandingkan hari sebelumnya ke level 108,63.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra memproyeksikan, harga obligasi negara pada perdagangan hari ini akan kembali melanjutkan penurunan di tengah minimnya katalis dari dalam negeri maupun eksternal yang mampu mendorong performa SUN.

Tekanan berasal dari investor asing yang masih melanjutkan aksi jual obligasi pemerintah Indonesia. Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per 23 November 2016 menyebutkan, kepemilikan investor asing di surat berharga negara (SBN) domestik yang dapat diperdagangkan mencatatkan penjualan bersih Rp 18,74 triliun (MtD).

"Ini melanjutkan aksi jual mereka di bulan Oktober 2016 yang sebesar Rp 9,34 triliun," terangnya.

Rekomendasi SUN

Made menilai, secara teknikal, harga obligasi negara masih bergulir pada tren bearish. Ini membuka peluang koreksi harga SUN lanjutan pada perdagangan hari ini.

Tren penurunan harga obligasi pemerintah telah berlangsung sejak pertengahan Agustus 2016.

"Sudah berlangsung dalam jangka menengah dan kami perkirakan masih akan berlanjut di tengah belum adanya sinyal pembalikan arah," paparnya.

Kendati demikian, kondisi harga SUN yang berada pada area jenuh jual (oversold) dengan tingkat imbal hasil cukup tinggi bakal menarik untuk kembali diakumulasi investor secara bertahap.

Oleh karena itu, Made menyarankan investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder. Bagi investor berhorizon investasi jangka pendek, Made merekomendasikan untuk memperpendek durasi portofolio di tengah penurunan harga SUN.

Sementara bagi investor berhorizon investasi jangka panjang serta industri keuangan non bank (IKNB) yang belum memenuhi persyaratan kewajiban penempatan dana di surat berharga negara (SBN), momentum koreksi harga SUN dapat dimanfaatkan untuk membeli obligasi negara secara bertahap.

"Dengan pilihan pada seri FR0053, FR0058, FR0068 dan FR0067," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×