kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berpotensi, dua subholding ini masuk kajian rencana IPO Pertamina


Senin, 29 Juni 2020 / 18:58 WIB
Berpotensi, dua subholding ini masuk kajian rencana IPO Pertamina
ILUSTRASI. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (kiri) dan Dirut Perusahaan Gas Negara Gigih Prakoso


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina memastikan masih terus melakukan kajian mengenai rencana penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) anak usaha, termasuk dua subholding Pertamina yakni perkapalan dan energi baru terbarukan.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bilang, rencana tersebut masih bersifat kajian sembari menanti restrukturisasi Pertamina rampung sepenuhnya.

"Jadi kami melihat subholding shipping dan renewable energy ini juga sedang kami kaji. Tapi intinya kami belum mengambil keputusan lebih jauh," kata Nicke dalam agenda Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Senin (29/6).

Baca Juga: Pertamina menanti realisasi pembayaran utang pemerintah sebesar Rp 96,53 triliun

Nicke menambahkan, rencana IPO bukanlah tujuan utama melainkan cara untuk mencapai tujuan. Maksudnya, rencana IPO hanya sebagai opsi pencarian dana saja. 

Untuk itu pihaknya masih perlu melakukan peningkatan nilai subholding yang akan melakukan IPO.

Bahkan, jika dari kajian yang ada Pertamina tidak mendapatkan market cap yang diinginkan, bukan tidak mungkin pelaksanaan IPO tidak dilakukan. Kendati demikian, Nicke memastikan semua bergantung pada pemegang saham.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan penetapan Nicke Widyawati yang tetap mengisi posisi direktur utama Pertamina bukan tanpa tugas khusus.

Erick bilang, target khusus yang dibebankan pada jajaran direksi baru Pertamina yakni satu atau dua anak usaha Pertamina harus mampu melakukan IPO dalam dua tahun ke depan. "Ini ada KPI-nya, salah satunya dalam dua tahun harus go public, ada yang IPO," ungkap Eric dalam Konferensi Pers, Jumat (12/6) lalu.

Dalam catatan Kontan.co.id, Nicke menyampaikan, ada peluang bagi Pertamina untuk melepas anak usahanya di Subholding Hulu atau Upstream ke lantai bursa. 

Baca Juga: Pertamina resmi tunda pembangunan Kilang Bontang

Meski belum menyebut nama perusahaan secara gamblang, Nicke mengaku bahwa bisnis hulu migas tengah diprioritaskan oleh Pertamina. Tahun ini pun 60% anggaran belanja modal Pertamina dialokasikan untuk sektor tersebut.

Dihubungi secara terpisah, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, secara umum rencana IPO anak usaha Pertamina masih dalam kajian di internal perusahaan.

Kendati demikian, ia menambahkan, perampingan direksi Pertamina serta penambahan beberapa subholding baru akan mempermudah langkah perusahaan tersebut dalam mengembangkan bisnis di masa mendatang. 

Pada akhirnya, upaya tersebut juga bisa meningkatkan fleksibilitas Pertamina dalam melakukan berbagai aksi korporasi, seperti IPO, akuisisi perusahaan lain, dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×