Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Dari segi fundamental, memang kinerja INAF memang masih mencatat kerugian serta secara valuasi sudah terbilang mahal.
Sampai kuartal III tahun lalu, INAF mencatatkan pendapatan sebesar Rp 583,53 miliar atau turun 21,05% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Di waktu yang sama perusahaan farmasi pelat merah ini menekan rugi 0,71% menjadi Rp 34,84 miliar.
Baca Juga: IHSG menguat 2,82% ke 4.838 pada akhir perdagangan hari ini
Sedangkan untuk saham ITIC, dari manajemen menkonfirmasi permintaan malah tumbuh karena di tengah kondisi ekonomi yang menurun dan terjadi peralihan.
Terlebih dengan kondisi harga rokok yang sudah naik, sehingga konsumen beralih ke produk rokok atau tembakau yang lebih murah harganya. Kenaikan permintaan ini dinilai menjadi salah satu faktor yang membuat saham ITIC melesat.
Dari daftar saham-saham paling cuan selama kuartal pertama ini, Sukarno menjagokan saham INAF. Meski secara valuasi sudah mahal namun saat ini permintaan produk INAF mengalami pertumbuhan. Ia menyarankan investor untuk trading buy saham INAF dengan target harga 1.190.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News