kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berikut rekomendasi analis untuk saham HRUM


Jumat, 18 November 2016 / 18:47 WIB
Berikut rekomendasi analis untuk saham HRUM


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) menargetkan produksi batu bara meningkat 35% dibandingkan tahun ini. Dengan tren peningkatan harga batu bara yang sedang naik, perusahaan yakin target penjualan 3 juta ton hingga akhir tahun ini.

Dari keterbukaan, manajemen menjelaskan target produksi batubara HRUM untuk tahun depan naik 35% menjadi 4-5 juta ton. Pertimbangan peningkatan ini melihat harga batu bara yang terus mengalami peningkatan.

”Perseroan belum bisa memproyeksikan laba tahun depan, karena masih sulit menentukan harga penjualan batu bara,” tulis Sekretaris Perusahaan HRUM Made Satya, Jumat (18/11).

Sampai akhir tahun ini HRUM juga masih optimistis target penjualan batu bara sebanyak 3 juta ton masih tercapai. Pasalnya hingga kuartal III emiten tambang batu bara ini sudah membukukan penjualan sebanyak 2,5 juta ton.

Strateginya perusahaan akan terus mempertahankan marjin operasi di tengah menurunnya pendapatan, dengan program efisiensi untuk menekan biaya perseroan. selain itu HRUM juga akan fokus melakukan penjualan di pasar spot untuk mengoptimalkan kenaikan harga global ini.

Namun yang masih menjadi tantangan pasar batubara yang bergantung ekspor, banyak negara-negara pengekspor batu bara lain seperti Australia dan India yang dapat melakukan ekspansi produksi, saat batu bara naik. Sehingga bisa mengganggu harga saat pasokan batu bara meningkat.

Satya menjelaskan saat ini perseroan juga masih memiliki ruang untuk meningkatkan produksi perseroan dengan mengoptimalkan utilisasi. Jadi belum ada rencana untuk menambah aset untuk meningkatkan volume produksinya.

Seperti, anak usah PT Tambang Batubara Harum dan PT Karya Usaha Pertiwi yang belum melakukan kegiatan operasional. Manajemen mengaku masih memantau perkembangan industri batu bara untuk memulai operasi dari kedua anak usaha tersebut.




TERBARU

[X]
×