Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Oleh karena itu, sambung Cheryl, beberapa saham dari sektor teknologi bisa menjadi pilihan untuk tahun depan.
“Sektor telekomunikasi juga prospektif karena mendukung perkembangan saham teknologi dan konsumsi data akan naik. Sektor perbankan juga oke karena kredit diperkirakan lanjut bertumbuh,” tutur Cheryl.
Dari beberapa sektor tersebut, ia menjagokan saham BUKA dengan rekomendasi buy on weakness di Rp 400 dan TP di Rp 520.
Kemudian dari sektor telekomunikasi ia memilih TKLM dan merekomendasikan buy on support 4.000 dengan TP di Rp 4.700, dari sektor perbankan ia memilih BBCA dan merekomendasikan buy on support 7.300 dengan TP Rp 8.250.
Baca Juga: BEI Proyeksikan Investor Pasar Modal 2022 Bisa Lebih Dari 10 Juta SID
Masih terkoreksi
Sementara itu, dua indeks sectoral mencatatkan penurunan kinerja, pertama ada indeks sektor properti dan real estate yang mengalami koreksi 19,11% ytd dan indeks sektor konsumer konsumer primer menurun 16,04%.
Cheryl menilai, pada masa pandemi masyarakat memang cenderung menahan konsumsi, sehingga sektor tersebut salah satunya properti masih koreksi.
Namun untuk tahun 2022, ia memandang kedua sektor tersebut cukup prospektif sejalan dengan adanya perbaikan ekonomi juga diikuti dengan kenaikan konsumsi.
“Hal ini tercermin dari data indeks keyakinan konsumen yang kembali naik ke 118.5 di bulan November, angka ini seperti sebelum pandemi di awal 2020,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News