Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Brexit rupanya menjadi sentimen positif terhadap pergerakan mata uang GBP/USD. Mata uang Britania Raya ini menunjukkan penguatan. Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (29/11) pukul 18.23 WIB, pasangan GBP/USD menguat 0,65% ke level 1,2808.
Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan naiknya mata uang Britania Raya karena respon keputusan pengadilan Eropa yang menyatakan Inggris dapat membatalkan Brexit tanpa perlu persetujuan anggota Uni Eropa lainnya.
"Yang berarti jika dibatalkan oleh Pemerintahnya (dengan mekanisme negara tersebut) Inggris akan tetap menjadi anggota Uni Eropa, hal ini jadi sentimen positif bagi GBP," ujar Putu kepada Kontan.co.id, Selasa (4/12).
Sementara mata uang dollar AS yang melemah, diakui Putu didorong faktor The Fed yang diperkirakan tidak akan agresif dalam menaikkan suku bunga di tahun depan. Sebelumnya pasar memprediksi maksimal 2 kali kenaikan suku bunga pada Desember 2018 ini.
Namun, Putu bilang pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell pun menandakan bahwa kenaikan suku bunga tak akan terjadi berkelanjutan. "Dollar juga masih tertekan akibat penurunan yield Treasury AS dan bursa saham Asia yang sempat melemah hari ini," tandasnya.
Putu merekomendasikan sell on rally selama belum ada keputusan resmi masalah Brexit. Ia memperkirakan harga pasangan GBP/USD besok 1,2725 - 1,2890. Sementara sepekan bergerak di rentang 1,2520 - 1,3130.
Secara teknikal, Putu menganalisis harga dibawah MA 50,100 dan 200. Sedangkan indikator MACD bergerak turun ke level 0,005 dan indikator stochastic bergerak naik di level 32 juga sama dengan indikator RSI bergerak naik di level 52. Putu melihat potensi GBP/USD masih akan menguat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News