Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan poundsterling Inggris/yen Jepang terlihat anjlok sepanjang perdagangan hari ini di tengah belum rampungnya negosiasi Brexit dan membaiknya data ekonomi Jepang.
Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 18.55 WIB, pasangan GBP/JPY terkoreksi 0,81% ke level 144,60.
Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim menilai, poundsterling masih terganjal dari sisi fundamental mengingat para pelaku pasar masih menanti proses akhir negosiasi Brexit. Voting terhadap proposal Brexit di parlemen Inggris sendiri baru akan dilaksanakan pada 12 Desember mendatang.
“Masalah Brexit sebenarnya tinggal berkutat di lingkungan internal saja antara Perdana Menteri Inggris dengan jajaran parlemen,” ujarnya.
Selain itu, poundsterling juga dirugikan secara tidak langsung oleh masalah anggaran belanja Italia yang tak kunjung selesai. Sentimen tersebut berpengaruh karena berkaitan dengan posisi Inggris sebagai salah satu mitra dagang Italia.
Sementara itu, yen mendapat angin segar pasca dirilisnya data penjualan ritel di Jepang yang tumbuh 3,5% (yoy) pada bulan lalu. Angka pertumbuhan ini melampaui konsensus dari para analis yang memperkirakan penjualan ritel Jepang hanya mencapai 2,7% (yoy).
Bank of Japan (BoJ) juga masih melanjutkan program pemberian stimulus guna mengejar target kenaikan inflasi hingga 2%.
Para pelaku pasar juga sedang menanti rilis tingkat pengangguran di Jepang yang akan rilis pada hari ini waktu setempat. Jika hasilnya positif, yen akan semakin menguat.
Secara teknikal, Ibrahim menyebut bollinger band moving average 30% di atas bolliner bawah. Indikator stochastic 70% negatif. Begitu pula indikator MACD dan RSI yang sama-sama berada di area negatif. Hasil ini mengindikasikan bahwa pasangan GBP/JPY masih akan melanjutkan koreksi dalam waktu dekat.
Ibrahim merekomendasikan sell pasangan ini dengan support di level 144,28 – 143,80 dan resistance 144,90 – 145,38.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News