kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berhasil Menguat 0,37% Hari Ini, Bagaimana Proyeksi Rupiah pada Rabu (31/8)?


Selasa, 30 Agustus 2022 / 17:09 WIB
Berhasil Menguat 0,37% Hari Ini, Bagaimana Proyeksi Rupiah pada Rabu (31/8)?
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung uang di salah satu bank di Jakarta, Jumat (28/1). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/01/2022.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup menguat pada perdagangan Selasa (30/8). Di pasar spot, rupiah menguat sebesar 55 poin atau 0,37% ke Rp 14.842 per dollar Amerika Serikat (AS), dari perdagangan sebelumnya di Rp 14.898 per dolar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menuturkan, rupiah masih berhasil menguat karena fundamental ekonomi domestik yang membaik, sehingga capital inflow masih masuk ke pasar di tengah kebijakan hawkish The Fed.

"Kenaikan BBM masih menjadi faktor yang akan diantisipasi pasar, selama belum ada kepastian kenaikannya maka pengaruhnya terhadap nilai tukar juga masih terbatas," terangnya pada Kontan, Selasa (30/8).

Selanjutnya, Reny memandang, pasar akan mengantisipasi rilis data tenaga kerja AS yang akan menjadi katalis tambahan terhadap pergerakan dolar Amerika Serikat.

Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat 0,37% ke Rp 14.843 Hingga Akhir Perdagangan Selasa (30/8)

Reny memproyeksi rupiah diperkirakan berada di kisaran 14.813 - 14.876 pada perdagangan Rabu (31/8).

Analis DCFX Futures Lukman Leong menambahkan, risk on sentimen di bursa dengan koreksi pada dolar AS dan yield obligasi AS juga mempengaruhi pergerakan rupiah pada hari ini. Sedangkan dari domestik, kata Lukman, pelaku pasar mengantisipasi data Indonesia inflasi bulan Juli yang diperkirakan masih akan bertahan di bawah 5%.

"Ini juga positif untuk rupiah," tambah Lukman.

Lukman memprediksi pergerakan rupiah masih akan datar di kisaran 14.800-14.900 pada perdagangan Rabu (31/8), pelaku pasar cenderung sideline dan juga menantikan data NFP AS hari Jumat (2/9) mendatang. Setelah speech hawkish Ketua The Fed Jerome Powell, investor terlihat ragu dan memerlukan konfirmasi kembali dari data ekonomi besar lainnya.

"Sentimen domestik seputar data inflasi Indonesia pada hari Kamis dan rencana kenaikan BBM Pertalite akan mempengaruhi pergerakan rupiah. Dari eksternal, antisipasi data tenaga kerja AS NFP," papar Lukman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×