kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beragam kekhawatiran membuat pelaku pasar meninggalkan rupiah


Rabu, 15 Desember 2021 / 18:39 WIB
Beragam kekhawatiran membuat pelaku pasar meninggalkan rupiah
ILUSTRASI. Rabu (15/12), kurs rupiah Jisdor menguat 0,07% menjadi Rp 14.337 per dolar AS.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Antisipasi pelaku pasar terhadap hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) di Kamis (16/12) membuat pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terbatas. Analis memproyeksikan minat pelaku pasar pada aset berisiko akan menurun (risk off) sehingga rupiah cenderung melemah. 

Rabu (15/12), kurs rupiah Jisdor menguat 0,07% menjadi Rp 14.337 per dolar AS ketimbang penutupan perdagangan kemarin pada Rp 14.348 per dolar AS. Sedangkan kurs rupiah spot melemah 0,06% ke Rp 14.334 per dolar AS ketimbang penutupan perdagangan kemarin pada Rp 14.325 per dolar AS.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan pergerakan rupiah yang terbatas karena sikap antisipasi pelaku pasar jelang rapat FOMC. Pelaku pasar juga cenderung mewaspadai kemungkinan The Fed yang akan melakukan tapering off lebih cepat. 

Baca Juga: IHSG diramal bergerak terbatas jelang pengumuman RDG BI

"The Fed yang tadinya mengatakan inflasi hanya sementara, terbantahkan oleh data inflasi CPI dan PPI AS yang terus naik menyentuh rekor, jadinya The Fed berpotensi lebih agresif mengurangi stimulus," kata Alwi, Rabu (15/12). Tapering off bahkan diproyeksikan selesai di kuartal pertama 2022 dan akan dilanjutkan dengan kenaikan suku bunga acuan. 

Ujungnya, permintaan pelaku pasar pada aset berisiko termasuk rupiah, menurun dan berbalik memburu dolar AS. Sementara dari dalam negeri, pelaku pasar juga akan mengamati hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. Sejauh ini, BI diproyeksikan tetap mempertahankan suku bunga di 3,5%. 

Alwi menilai perbedaan kebijakan The Fed yang hawkish dan BI yang akomodatif cenderung dovish berpotensi membuat rupiah melemah.  Apalagi, pelaku pasar saat ini semakin khawatir masuk ke aset berisiko karena virus Covid-19 varian omicron semakin menyebar di Inggris hingga menyebabkan kematian. 

Alwi memproyeksikan rentang rupiah di Kamis (16/12) di Rp 14.310 per dolar AS-Rp 14.360 per dolar AS. 

Baca Juga: Rupiah bergerak sideways jelang rapat FOMC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×