Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melalui anak usahanya, PT Adi Sarana Logistik membentuk joint venture dengan PT Semangat Bambu Runcing dan Top Haze Limited pada 29 November silam.
Hindra Tanujaya, Sekretaris Perusahaan ASSA mengatakan, ASSA masih membahas lebih lanjut terkait perusahaan patungan ini. “Joint venture ini khusus untuk bisnis e-fulfillment, semacam gudang untuk nantinya mendistribusikan barang-barang dari seller, jadi seller nanti bisa menitipkan di gudang lebih dulu,” kata Hindra kepada Kontan.co.idm Jumat (6/12).
Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) akan tambah 6.500 unit kendaraan sampai tutup tahun
Tapi, ia belum dapat menyampaikan lebih detail mengenai hal tersebut, termasuk besaran kapasitasnya. "Masih kami bahas termasuk besaran investasinya," imbuh Hindra.
Adi Sarana Logistik merupakan anak usaha ASSA yang bergerak di bidang jasa pengurusan transportasi. Adapun dalam keterangan tertulis yang dipublikasikan pada Selasa (3/12), total modal disetor Adi Sarana Logistik untuk perusahaan patungan ini sebesar Rp 56,70 miliar.
Sementara itu, ASSA menyetorkan dana ke Adi Sarana Logistik sebesar Rp 22,38 miliar. Perusahaan patungan ini ditargetkan beroperasi pada tahun depan.
Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) mengantongi kredit investasi Rp 300 miliar dari BCA
"Dampak pembentukan usaha patungan ini diharapkan memberikan kontribusi positif dan mengembangkan usaha karena sejalan dengan usaha utama dan berkolaborasi dengan perusahaan yang berkompeten di bidang masing-masing," ujar Hindra.
Hindra mengatakan, sumber dana untuk perusahaan patungan ini diperoleh dari kas internal dan pinjaman bank. "Dana untuk joint venture dari kas internal dan pinjaman bank," tambahnya.
Baca Juga: Investasi logistik dan akuisisi menekan laba Adi Sarana (ASSA) hingga 17%
Sementara itu, ia belum dapat menyampaikan rencana agenda ekspansi pada tahun depan. Sampai kuartal III tahun ini ASSA mencatatkan pertumbuhan pendapatan 21,42% yoy menjadi Rp 1,7 triliun di kuartal ketiga tahun ini.
Sedangkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp 86 miliar, nilai ini turun dari laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp 106 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News